International Therapeutic Drug Monitoring Update Workshop

Cari
Tutup kotak pencarian ini.

International Therapeutic Drug Monitoring Update Workshop

(Pharmacokinetic, Pharmacodynamic & Pharmacogenomic Approach of Antimicrobial Therapy)

Apoteker di fasilitas pelayanan kesehatan dianjurkan untuk melakukan pengawasan terapi obat (Therapeutic Drug Monitoring/TDM) dengan harapan bisa menyediakan terapi obat yang efektif dan efisien. Dalam rangka melatih dan memberikan pembelajaran bagi apoteker dalam pelaksanaan TDM, Fakultas Farmasi Universitas Indonesia (UI) yang bekerja sama dengan Fakultas Farmasi Universiti Teknologi MARA (UiTM) Malaysia telah menyelenggarakan International Therapeutic Drug Monitoring Update Workshop. Acara skala internasional yang bertajuk “Pharmacokinetic, Pharmacodynamic & Pharmacogenomic Approach of Antimicrobial Therapy” ini diikuti oleh sekitar 30 peserta apoteker atau ahli farmasi yang bekerja di Rumah Sakit maupun institusi pendidikan dari berbagai kota di Indonesia, termasuk Jakarta, Depok, Tangerang, Semarang, dan Yogyakarta.

Pembicara yang memberikan materi dan berbagi pengalaman terkait TDM pada acara yang bertempat di Ruang PA-209 Gedung A Rumpun Ilmu Kesehatan Universitas Indonesia ini merupakan akademisi sekaligus praktisi TDM profesional dari UiT MARA Malaysia, antara lain Prof. Dr. Yahaya Hassan, Prof. Dr. Noorizn Abd Aziz, Assoc. Prof. Hamid Fauzi (Alumni Farmasi UI), serta Mr. Ahmad Fauzi Dali. Para pembicara menyajikan materi dengan menarik, yaitu selain presentasi, juga dilaksanakan studi kasus kompetensi dan pengerjaan tugas dengan bimbingan langsung oleh pembicara. Peserta mengikuti dengan antusias dan memberikan testimoni positif terkait acara ini.

Setelah mengikuti acara yang dilaksanakan pada hari Jumat-Sabtu, 19-20 Mei 2017 ini, para peserta memperoleh banyak ilmu dan pengalaman. Mereka bisa menjelaskan pendekatan dasar TDM. Peserta juga bisa mengidentifikasi, menganalisis, dan menginterpretasikan data TDM (misal: penggunaan antibiotik yang tepat, farmakokinetik dan farmakogenomik agen antimikroba, serta pendekatan TDM antimikroba tertentu, seperti vankomisin dan aminoglikosida). Peserta berharap acara seperti ini akan dilakukan lagi di masa mendatang dengan tema menarik lainnya. Selain itu, kerja sama yang terjalin antara FF UI dan FF UiT MARA, Malaysia diharapkan semakin baik dan meningkat. Selain itu, Peserta workshop ini juga memperoleh sertifikat yang bernilai 13 SKP dari IAI (Ikatan Apoteker Indonesia). Secara keseluruhan, acara ini berjalan dengan lancar. Acara diakhiri dengan foto bersama dan pemberian kenang-kenangan dari FF UI kepada para pembicara. (TIR)