Analisis Tamoksifen & 4-Hidroksitamoksifen pada Tikus Putih Betina Setelah Fraksi Aktif Sarang Semut sebagai Pencegah Kanker

Cari
Tutup kotak pencarian ini.

Analisis Tamoksifen & 4-Hidroksitamoksifen pada Tikus Putih Betina Setelah Fraksi Aktif Sarang Semut sebagai Pencegah Kanker

Penyakit kanker merupakan salah satu penyebab kematian utama di seluruh dunia. Berdasarkan data tahun 2012 oleh RS Kanker Dharmais, ada tiga jenis penyakit kanker tertinggi, dengan kasus dan kematian yang terus meningkat yaitu, kanker payudara, kanker serviks dan paru (Depkes RI,2015).

Berkaitan dengan kasus tersebut, Doktor Farmasi UI (Sri Teguh Rahayu) Melakukan penelitian yang berjudul “Analisis Tamoksifen dan 4-Hidroksitamoksifen pada Tikus Putih Betina (Sprague-Dawley) Setelah Pemberian Fraksi Aktif Sarang Semut (Myrmecodia erinacea Becc.) Sebagai Kemopreventif Kanker”.

Doktor yang saat ini juga mengabdikan diri sebagai dosen tetap pada Fakultas Ilmu Kesehatan Program Studi Farmasi Universitas Esa Unggul Jakarta, melakukan analisis tentang Tamoksifen yaitu, suatu antiestrogen sintesis non-steroid yang merupakan salah satu selective estrogen receptor modulator (SERM). Sebanyak ± 70%  wanita postmenopouse penderita kanker payudara dengan estrogen receptor –α positive (ERα+) diketahui menerima tamoksifen dalam pengobatannya (HU, Hilakivi-Clarke, & Clarke, 2015). Pengobatan dengan tamoksifen sangat efektif dapat menurunkan kasus dan kematian pada wanita pre dan postmenaupause penderita kanker payudara dengan estrogen receptor-α positive (ERα+) hingga 31% (Chen et al., 2014).

Tamoksifen memiliki efek antiestrogenik pada jaringan payudara sehingga digunakan dalam pengobatan kanker payudara, namun tamoksifen juga memiliki efek estrogenik terhadap jaringan endometrium jika penggunaan jangka panjang 5-10 tahun yang dapat berisiko menyebabkan secondary cancer berupa  kanker endometrium (Hu, Hilakivi-Clarker, & Clarker, 2015). Pengobatan dengan tamoksifen pada wanita kanker payudara dengan estrogen receptor-α positive (ERα+) membutuhkan waktu yang lama dan pengobatan 2-5 tahun berisiko meningkatkan gangguan pada genital tract  serta pengobatan lebih dari lima tahun meningkatkan risiko kematian pada pasien dengan kanker endometrium (Jones et al., 2012)

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh metode analisis tamoksifen dan 4-hidroksitamoksifen dengan Kromatografi Cair Kinerja Ultra Tandem Spektrometri Massa yang sensitif, sesifik dan selektif mengacu pada kriteria EMEA sehingga dapat digunakan untuk mengukur konsentrasi tamoksifen dan 4-hidroksitamoksifen di dalam plasma.