Tim Pengmas FFUI Ajarkan Budidaya TOGA di Desa Sasak Panjang, Bogor

Search
Close this search box.

Tim Pengmas FFUI Ajarkan Budidaya TOGA di Desa Sasak Panjang, Bogor

Tim Pengabdian Masyarakat (Pengmas) Fakultas Farmasi Universitas Indonesia (FFUI) menyelenggarakan kegiatan Edukasi dan Budidaya Tanaman Obat Keluarga (TOGA) di Desa Sasak Panjang, Kecamatan Tajur Halang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (03/12/2022). Kegiatan ini merupakan lanjutan dari kegiatan Pengmas sebelumnya dengan topik yang sama, namun diselenggarkan secara daring.

Kegiatan ini dihadiri oleh apt. Roshamur Cahyan Forestrania, M.Sc., Ph.D  selaku Ketua Tim Pengmas FFUI, Dr. apt. Herman Suryadi, MS selaku Ketua Program Studi Pascasarjana FFUI, Dr. Fiky Yulianto Wicaksono, SP., MP., (Dosen Fakultas Pertanian Universitas Padjajaran) selaku narasumber dan seluruh tim pengabdi yang terdiri dari Dosen dan Mahasiswa FFUI, serta tim pengabdi dari Human Initiative.

Acara dilanjutkan dengan serah terima benih dan tanaman Hanjeli, Stevia dan Rosella secara simbolik oleh Dr. apt. Herman Suryadi, MS kepada Ketua RW setempat. Setelah melakukan serah terima benih, tim pengabdi beserta para warga Desa Sasak Panjang bersama sama menanam benih Hanjeli, Rosella dan Stevia di lahan Desa Sasakpanjang. Dr Fiky menyatakan, budidaya tanaman Hanjeli, Rosella, dan Stevia cukup mudah dilakukan dan bernilai ekonomi tinggi. “Budidaya tanaman Hanjeli, Rosella dan Stevia cukup mudah dilakukan karena dapat bertahan hidup selama 3 hari tanpa air. Potensi budi daya Hanjeli, Rosella, dan Stevia yang bernilai ekonomi sangat baik jika dimanfaatkan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat”, ujarnya.

Dr. Fiky Yulianto Wicaksono, SP., MP sedang menjelaskan kriteria penanaman dan perawatan tanaman TOGA (Sumber: Dokumentasi tim Pengmas FFUI)

Dalam pemaparannya, Dr Fiky menjelaskan secara rinci mengenai kriteria umum perawatan tanaman, serta kriteria penanaman dan perawatan Hanjeli, Stevia dan Rosella. Berikut rangkuman penjelasannya.

Kriteria umum perawatan tanaman:

  • Pupuk NPK diberikan sekitar 250 kg/hektar atau kurang lebih 5 g/tanaman. Pemberian pupuk langsung dilakukan setelah penanaman bibit
  • Pupuk urea diberikan 50 – 100 kg/hektar setelah 30 hari penanaman bibit
  • Bibit hanjeli yang keras bisa jadi membutuhkan waktu lebih lama untuk tumbuh. Oleh sebab itu perlu perlakuan khusus untuk bibit tersebut misal dengan diamplas terlebih dahulu. Selain itu, bibit juga bisa direndam air hangat 30 menit – 24 jam agar kulit lebih lunak lalu disemai.
  • Bibit dinyatakan gagal tumbuh bila tunas tidak tumbuh dalam waktu 14 hari setelah bibit disemai.
  • Bibit dinyatakan baik bila 80% bibit bisa tumbuh.

Kriteria penanaman dan perawatan Hanjeli

  • Bibit disemai terlebih dulu hingga tumbuh tunas
  • Tanah dipersiapkan dengan jarak lubang 30×60 cm
  • Setelah bibit tumbuh tunas, maka bibit siap ditanam
  • Kedalaman tanah berkisar 5 cm saja karena bila terlalu dalam akan menyulitkan tunas tumbuh ke atas tanah
  • Dalam 1 lubang dimasukan 1 bibit saja cukup
  • Pemupukan NPK (nitrogen-fosfor-kalium) diberikan dalam lubang pupuk yang terletak di antara 2 lubang bibit. Lubang pupuk lebih dalam dibandingkan lubang bibit yaitu berkisar 7 cm di bawah tanah
  • Hanjeli bisa bertahan tanpa disiram air selama 3 hari

Kriteria penanaman dan perawatan Stevia

  • Stevia lebih mudah berbunga pada lingkungan yang panas sedangkan bagian tanaman yang diharapkan banyak tumbuh adalah daunnya. Oleh sebab itu, bila ditemukan pucuk bunga pada tanaman stevia dapat dipetik agar tidak mengganggu daun tumbuh.
  • Stevia lebih rentan terhadap kekeringan sehingga harus disiram setiap hari
  • Stevia juga rentan terhadap gulma sehingga harus ditanam pada tanah yang sudah ditutup mulsa plastik.
  • Pemberian pupuk untuk stevia dengan cara diencerkan terlebih dahulu lalu disiramkan ke tanaman karena tanah sudah tertutup mulsa.
  • Jumlah pupuk yang diberikan kurang lebih 50 mg dalam 1 liter air (sekitar 5%)
  • Stevia dapat dibudidayakan dengan cara stek batang. Untuk mempercepat pertumbuhannya, dapat digunakan produk auksin atau dengan menggunakan air kelapa.

Kriteria penanaman dan perawatan Rosella

  • Cara penanaman rosella sama seperti hanjeli
  • Rosella lebih rentan terhadap kekeringan sehingga harus disiram setiap hari
  • Pemberian pupuk pada tanaman rosella sama dengan hanjeli

Kegiatan Pengmas ini mendapatkan antusiasme yang besar dari para warga Desa Sasak Panjang. “Kami berharap kerja sama Desa Sasakpanjang dengan FFUI akan dilanjutkan khususnya terkait budidaya dan pemanfaatan TOGA tersebut menjadi produk ekonomis bagi warga”, ungkap Ketua RW.

Tim Pengmas FFUI (Sumber: Dokumentasi tim Pengmas FFUI)