Pengmas Farmasi UI Ajarkan Cara Mengolah Tanaman Herbal hingga menjadi Produk untuk Meningkatkan Nilai Jual

Cari
Tutup kotak pencarian ini.

Pengmas Farmasi UI Ajarkan Cara Mengolah Tanaman Herbal hingga menjadi Produk untuk Meningkatkan Nilai Jual

Pada hari Minggu, 23 Juli 2023, Fakultas Farmasi Universitas Indonesia (FFUI) menyelenggarakan program Pengabdian Masyarakat (Pengmas) di Desa Sasakpanjang, Bogor, Jawa Barat. Desa Sasakpanjang merupakan salah satu Desa binaan FFUI sejak tahun 2021 dan Pengmas kali ini merupakan program yang kelima. Materi yang diangkat pada pengmas kali ini yaitu “Edukasi Pasca Panen dan Pengolahan Produk Hasil Budidaya Hanjeli, Stevia, dan Rosela” setelah sebelumnya FFUI telah membina warga desa tentang cara penanaman ketiga tanaman herbal tersebut. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas desa dengan memberdayakan warganya dan meningkatkan perekonomian di desa tersebut, karena ketiga tanaman herbal tersebut memiliki daya jual yang tinggi jika diolah dengan baik.

Pengmas kali ini dihadiri oleh Prof. Dr. apt. Fadlina Chany Saputri, M.Si selaku Wakil Dekan Bidang Pendidikan, Penelitian, dan Kemahasiswaan FFUI; Dr. apt. Febrina Amelia Saputri, M.Farm. selaku Koordinator Riset, Inovasi, dan Pengmas FFUI; Bapak Rudi Sofyan selaku Ketua RW setempat; serta Tim Pengmas yang terdiri dari Dosen, Mahasiswa, dan Tenaga Kependidikan FFUI. Adapun ketiga narasumber yaitu Dr. Fiky Yulianto Wicaksono, S.P., M.P. dari Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran (UNPAD); apt. Roshamur Cahyan Forestrania, M.Sc., Ph.D yaitu Dosen Fakultas Farmasi UI; dan Prof. Dr. apt. Berna Elya, M.Si. yaitu Guru Besar Fakultas Farmasi UI.

Dalam pemaparannya, Dr. Fiky memaparkan tips dan trik mengenai persiapan bibit, penanaman, serta pemeliharaan dari tanaman Hanjeli, Rosela, dan Stevia. Menurut Dr. Fiky, menanam Hanjeli, Rosela, dan Stevia tidak sulit, tetapi perlu ketelitian dan ketelatenan dalam merawat tanaman tersebut agar tumbuh dengan baik sehingga ketika panen akan didapatkan tanaman dengan kualitas yang optimal. Penanam juga perlu mengetahui karakteristik tanaman tersebut agar tidak salah langkah yang akan mengakibatkan gagal panen.

Materi kedua tentang manfaat Hanjeli, Rosela, dan Stevia dalam kesehatan disampaikan oleh Prof. Berna yang juga merupakan Dosen S2 Herbal di Farmasi UI. “Ketiga tenaman ini memiliki kandungan yang baik bagi tubuh. Kandungan karbohidrat biji hanjeli jauh lebih rendah daripada jagung, beras, sorgum, millet dan barley, sementara kadar lemak, protein, vitamin B1 dan kalsiumnya lebih tinggi. Rosela memiliki manfaat sebagai antiobesitas, antioksidan, antimikroba, antihipertensi, efek laktasi, antiinflamasi, antikolesterol, hepatoprotektif, dan antimikroba. Dan stevia memiliki efek hipoglikemia, efek kardiovaskular, efek saluran cerna, dan aktivitas antimikroba”, ungkapnya.

Melengkapi materi yang disampaikan oleh Dr. Fiky dan Prof. Berna, Dr. Roshamur memaparkan materi tentang cara pengolahan pasca panen dan penyiapan simplisia Rosela, Hanjeli, dan Stevia. Ia menyampaikan karakteristik tanaman Rosela, Hanjeli, dan Stevia yang sudah siap panen, cara memanen, hingga cara pengolahan tanaman tersebut hingga menjadi sebuah produk sediaan yang siap dikonsumsi. Dr. Roshamur juga memberikan pelatihan kepada para warga desa tentang cara mengolah ketiga tanaman tersebut hingga menjadi produk yang dapat dikonsumsi, seperti Selai Rosela dan teh Rosela yang diambil dari kelopak bunga Rosela dan Susu Hanjeli yang berasal dari biji Hanjeli. Kedua produk tersebut diberikan pemanis alami dari daun Stevia yang sudah dikeringkan, pemanis ini dapat memberikan rasa yang manis dengan kandungan kalori yang jauh lebih rendah dari gula pasir.

Pelatihan ini juga disertai dengan praktek pembuatan kemasan, cara mengemas, serta edukasi komponen pengemasan yang menarik sehingga dapat meningkatkan nilai jualnya. “Desa Sasakpanjang merupakan desa pilihan, Human Initiative merekomendasikan desa ini karena inisiatif dan semangat warganya yang luar biasa. Oleh karena itu, kami berharap warga desa di sini tidak hanya mampu mengolah, tetapi juga dapat menghasilkan produk yang dapat diterima di pasaran, mungkin saja menjadi produk ciri khas daerah yang diproduksi oleh warga Desa Sasakpanjang sendiri”, ujar Prof. Fadlina selaku Wakil Dekan FFUI.

Rudi Sofyan, Ketua RW setempat turut menyampaikan terima kasih dan apresiasinya kepada tim Pengmas FFUI dan berharap kegiatan ini memberikan dampak yang besar untuk Desa Sasakpanjang. “Harapan kedepannya adalah hubungan antara desa dengan UI akan terus berjalan dengan baik serta ilmu yang didapatkan bukan hanya sekedar mengenai proses penanaman saja, namun proses pengolahan juga didapatkan untuk memberikan kemanfaatan kepada desa. Selain itu semoga tim poktan desa dapat dibimbing semaksimal mungkin dan lahan yang dipunyai oleh desa juga bisa dimanfaatkan dengan baik”, kata Rudi.

Fakultas Farmasi UI menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang mendukung acara ini sehingga berjalan sukses “Terima kasih kepada tim Human Initiative atas kerja samanya dalam penggalian masalah dan potensi desa sehingga tercetuslah program berkelanjutan untuk dilaksanakan di Desa Sasakpanjang, terima kasih juga kepada PT Phytochemindo Reksa, Taisho Pharmaceutical, serta Danone Aqua atas bantuan biaya dan produk untuk mendukung acara pengmas ini sehingga berjalan lancar dan sukses”, ungkap Dr. Febrina selaku Koordinator Pengmas FFUI.