Kesehatan merupakan hal yang sangat penting bagi manusia. Kondisi kesehatan sangat dipengaruhi oleh makanan dan minuman yang masuk ke dalam tubuh. Oleh karenanya, kesehatan dapat dimulai dengan penerapan sedini mungkin dalam pemilahan dan pemilihan jenis makanan dan minuman, salah satunya jajanan. Pada usia remaja dengan aktivitas sekolah yang padat, frekuensi jajan umumnya akan meningkat. Oleh karena itu, salah satu masalah yang ditemukan pada remaja adalah konsumsi jajanan yang kurang layak untuk kesehatan, terutama minuman yang diklaim menyegarkan atau berenergi.
Tim PengMas FFUI dan Pihak SMPN 2 Purwoharjo dalam pembuatan MoU kegiatan penyuluhan hidup sehat (Sumber: Dokumentasi Tim Pengmas FFUI)
Jumat (7/10/2022), Tim Dosen Peneliti dan Pengabdian Masyarakat Fakultas Farmasi Universitas Indonesia (FFUI) yang terdiri dari apt. Tri Wahyuni, M.Biomed., Ph.D., Prof. Dr. apt. Anton Bahtiar, M.Biomed., Dr. apt. Iskandarsyah, M.Si., apt. Delly Ramadon, M.Farm. Ph.D., dan apt. Erny Sagita, M.Farm., Ph.D. bekerja sama dengan SMPN 2 Purwoharjo menyelenggarakan sosialisasi makanan minuman sehat. Pada kegiatan ini, Tim Pengmas melakukan sosialisasi dan pengenalan tentang minuman bersoda dan berenergi pada siswa-siswa sekolah.
Kegiatan Penyuluhan pada siswa SMPN 2 Purwoharjo, Banyuwangi (Sumber: Dokumentasi Tim Pengmas FFUI)
Minuman berenergi memiliki beberapa kandungan, salah satunya adalah taurin yang dapat merangsang sistem saraf menjadi lebih waspada dan terjaga. Dengan konsumsi minuman tersebut, individu yang mengkonsumsi akan merasa sehat, tidak lelah, tidak mengantuk, serta memiliki energi lebih untuk melakukan sesuatu. Hal yang tidak kalah penting adalah tingginya kadar gula yang ada dalam minuman berenergi atau minuman bersoda. Supriyono, S.Pd selaku Kepala Sekolah SMPN 2 Purwoharjo menyatakan bahwa tingginya konsumsi minuman berenergi dan bersoda di kalangan siswa tidak dibarengi dengan edukasi yang cukup terkait dengan minuman berenergi bersoda.
Kegiatan Penyuluhan pada siswa SMPN 2 Purwoharjo, Banyuwangi (Sumber: Dokumentasi Tim Pengmas FFUI)
Dengan demikian, para siswa dihimbau untuk mengurangi konsumsi minuman berenergi dan bersoda yang biasa dikonsumsi dalam satu kali sehari. Hal ini sesuai dengan peraturan Kementerian Kesehatan RI bahwa konsumsi maksimal gula dalam sehari adalah ±45 gram. Kandungan gula dalam minuman berenergi bersoda adalah 30-40 gram per botol minuman, sehingga dapat diasumsikan jika kita mengkonsumsi minuman ini sehari sekali, otomatis konsumsi gula kita dalam sehari akan melebihi jumlah yang dibutuhkan oleh tubuh. Oleh karena itu, Supriyono juga menambahkan bahwa kegiatan Pengmas ini mampu mendukung program sekolah untuk membuat siswanya menjadi awas dan tanggap terhadap makanan minuman yang akan dikonsumsi.