Rahasia Anti Penuaan: Penemuan Terkini Tentang Manfaat Luar Biasa dari Tanaman Lokal Indonesia

Search
Close this search box.

Rahasia Anti Penuaan: Penemuan Terkini Tentang Manfaat Luar Biasa dari Tanaman Lokal Indonesia

Siapa yang tidak ingin awet muda? Meskipun penuaan adalah bagian alami dari perjalanan hidup, banyak orang tidak suka dengan proses penuaan karena seringkali berkaitan dengan timbulnya tanda-tanda penuaan pada kulit dan perubahan pada penampilan mereka. Dalam upaya untuk “menolak” penuaan ini, semakin banyak orang mencari solusi, salah satunya adalah dengan menggunakan kosmetik anti-aging.

Berbagai kosmetik dengan klaim anti-aging semakin banyak beredar, namun kebanyakan mengandung bahan aktif sintetik yang penggunaannya dalam jangka panjang seringkali memberikan efek merugikan. Oleh karena itu, penelitian terus dilakukan untuk mengeksplorasi bahan alami yang berpotensi untuk digunakan sebagai bahan aktif kosmetik anti-aging.

Doktor Ilmu Farmasi, Fakultas Farmasi Universitas Indonesia (FFUI), Dr. apt. Syamsu Nur, S.Farm., M.Sc. dalam disertasinya menemukan potensi fraksi ekstrak akar tanaman Curculigo latifolia, atau yang dikenal sebagai marasi atau congkok sebagai anti-aging. Curculigo latifolia adalah tanaman local Indonesia yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia, dan seringkali dibudidaya di rumah.

Foto: Dr. apt. Syamsu Nur, S.Farm., M.Sc. (Promovendus Sidang Promosi Doktor FFUI)

Berdasarkan hasil penelitian Syamsu Nur, ekstrak akar tanaman congkok diketahui memiliki aktivitas antioksidan, anti-tirosinase, anti-elastase, dan mendukung pertumbuhan sel fibroblast. Keempat aktivitas ini berkaitan erat dengan kemampuan anti-aging dari bahan tersebut. Syamsu Nur juga menemukan bahwa kandungan senyawa kurkapital, kurlatifolia-SN, luteolin, dan alfa-amirin glikosida dalam ekstrak akar tanaman congkok berperan penting dalam mencegah penuaan. Senyawa-senyawa tersebut diketahui merupakan senyawa baru dan belum dilaporkan pada spesies tanaman lainnya.

Foto: Struktur tanaman Curculigo latifolia yang dapat dimanfaatkan

Hasil penelitian Syamsu Nur ini memberikan manfaat besar dalam dunia kosmetik. Temuan yang diperoleh dapat membuka jalan untuk pengembangan produk kosmetik anti-aging yang mengandung bahan-bahan alami dan efektif. Dengan mengeksplorasi kekayaan alam Indonesia, seperti tanaman Curculigo latifolia, kita dapat menemukan solusi anti-aging yang mampu memberikan manfaat maksimal dengan risiko efek samping minimal.

Penelitian ini mengantarkan Syamsu meraih gelar Doktor Ilmu Farmasi Bidang Fitokimia dengan yudisium summa cumlaude dan IPK 4,00 pada acara Promosi Doktor yang diselenggarakan pada hari Jumat (12/01/2024) di Ruang Sidang Besar FFUI. Syamsu berhasil menyelesaikan studinya di FFUI hanya dalam 5 (lima) semester. Prof. Dr. apt. Berna Elya, M.Si., selaku promotor mengatakan “Suatu kebanggaan bagi saya dapat mengantarkan Dr. Syamsu Nur hingga berhasil menyelesaikan disertasinya. Saya berharap penelitian ini dapat dieksplorasi lebih dalam lagi hingga menjadi produk yang bermanfaat bagi masyarakat.”

Foto: Dr. Syamsu bersama para Dewan Penguji