Sabtu, 20 Jan 2018. 15 (lima belas) orang apoteker anggota Iluni Farmasi UI yang sekaligus anggota Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) dengan dibantu oleh 1(satu) orang dokter telah melaksanakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) berupa Bakti Sosial (baksos) yang terdiri dari acara penyuluhan DaGuSiBu, pengobatan gratis dan pemberian paket makanan penambah gizi kepada 40(empat puluh) anggota masyarakat penduduk desa Sukanagalih, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat.
Peserta yang hadir pada kegiatan baksos ini terdiri dari 17 laki-laki dan 23 perempuan, berusia rata-rata diatas 40 tahun dengan pekerjaan sektor informal seperti petani buah dan sayur, penyapu jalan, petugas pengumpul sampah, pemelihara taman perumahan / villa, satpam, teknisi listrik, ibu rumah tangga dan pedagang kecil. Peserta sangat antusias dan interaktif ketika berlangsungnya kegiatan. Dari 40 (empat puluh) anggota masyarakat yang diundang hanya 1(satu) warga saja yang tidak hadir. Kegiatan ini mendapatkan sponsor berupa dana dan obat-obatan dari PT. Guardian Pharmatama.
Penyuluhan dimaksudkan agar masyarakat mengetahui apa yang dimaksud dengan istilah DaGuSiBu, yang merupakan singkatan dari Dapatkan Gunakan Simpan dan Buang. Warga di edukasi mengenai dimana tempat yang terbaik untuk membeli / mendapatkan obat, kenapa harus membeli obat di apotek resmi, apa pentingnya berkonsultasi tentang obat kepada apoteker di apotek. Kemudian bagaimana menggunakan obat yang baik beserta cara menyimpan obat yang benar. Tidak hanya itu, warga juga diajarkan cara membuang obat yang baik.
Acara dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik oleh dokter dan pemberian obat-obatan yang sesuai dengan anjuran dokter. Obat yang diberikan oleh dokter disesuaikan dengan yang dibutuhkan oleh masing-masing warga dan diberikan secara gratis. Kegiatan ini bertujuan untuk membantu masyarakat mengatasi masalah kesehatan yang sedang dirasakan saat ini. Pada pemeriksaan kesehatan menunjukkan bahwa penyakit yang banyak diderita oleh warga adalah maag, hipertensi, alergi, batuk pilek, dan gangguan saraf tepi.
Setelah mendapatkan penyuluhan dan pemeriksaan gratis, warga diberikan paket makanan penambah gizi. Paket ini bertujuan untuk membantu masyarakat memperoleh asupan makanan bergizi, meski tidak banyak. Diharapkan kegiatan seperti ini dapat dilaksanakan secara rutin dan konsisten, sehingga dapat menjadi kesempatan bagi apoteker untuk mengabdikan ilmunya langsung kepada masyarakat dan menjadi sarana untuk meningkatkan kompetensi Apoteker yang diberikan oleh Ikatan Apoteker Indonesia dalam bentuk SKP.
(Susyati Far 1979)