Senyawa Turunan Eugenol sebagai Penghambat Pertumbuhan Kanker Kolorektal

Cari
Tutup kotak pencarian ini.

Senyawa Turunan Eugenol sebagai Penghambat Pertumbuhan Kanker Kolorektal

Kanker Kolorektal menempati posisi ke tiga di dunia (lebih dari 940.000 kasus) setelah kanker paru (1.2 juta kasus pertahun dan kanker payudara (1 juta kasus)) (WHO, 2014). Kanker kolorektal di Indonesia juga menempati urutan nomor tiga paling banyak ditemui setelah kanker payudara dan paru. Rasio kesintasan (survival rate) penderita kanker kolorektal sebanyak 6% dari penderita yang terdiagnosa di stadium 4 bertahan hingga 5 tahun. Mortalitas yang tinggi pada pasien kanker kolorektal dipengaruhi oleh kemampuan kanker tersebut untuk mentastasis ke organ lainnya (Ottaiano et al, 2006).

Berkaitan dengan hal itu, membuat Doktor Farmasi UI (Dr. Fadilaah, M.Si.) melakukan penelitian yang berjudul “Studi in Silico, Sintesis dan Aktivitas Biologi Senyawa Turunan Eugenol sebagai Penghambat Pertumbuhan Kanker Kolorektal”. Dengan diketuai oleh Dr. Mahdi Jufri, M.Si., Apt. (Dekan Fakultas Farmasi UI) sebagai pimpinan sidang terbuka, Dr. Arry Yanuar, M.Si., Apt. (Lektor Kepala Fakultas Farmasi UI) sebagai Promotor, Dr. Ade Arsianti, S.Si., M.Si (Lektor Kepala Fakultas Kedokteran UI) sebagai Kopromotor 1, Dr. Retnosari Andrajati, M.Si., Apt. (Lektor Kepala Fakultas Farmasi UI) sebagai Kopromotor 2 dan anggota sidang diantaranya Prof. Dr. Sumi Hudiyono PWS (Guru Besar FMIPA UI), Prof. Dr. Maksum Radji, M.Biomed., Apt. (Guru Besar Fakultas Farmasi UI), Prof. Dr. Siswandono,M.S., Apt. (Guru Besar Fakultas Farmasi Universitas Airlangga), dan Dr. Hayun, M.Si., Apt. (Lektor Kepala Fakultas Farmasi UI).

Berdasarkan panduan National Comprehensive Cancer Network (NCCN), jika pengobatan kanker kolorektal lini 1 dan 2 tidak berhasil, maka dilakukan terapi target. Terapi target dengan menggunakan regorafenib, terbukti mampu menekan risiko kematian sebanyak 23%. Bahan alam yang sudah diteliti untuk terapi kanker diantaranya eugenol. Eugenol merupakan senyawa yang terdapat dalam cengkeh. Tanaman ini banyak tumbuh di Indonesia, sehingga bahan dasar eugenol sangat mudah dijumpai dan belum termanfaatkan secara optimal. Senyawa turunan eugenol diduga dapat menghambat Bcl-2 pada sel kanker kolorektal HT29. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh senyawa baru turunan eugenol yang dapat menghambat pertumbuhan sel HT29 secara in vitro dan menurunkan ekspresi Bcl-2 pada mencit yang mengalami pre-klamsia terhadap kolon secara in vivo. Modifikasi turunan eugenol dengan reaksi nitrasi pada gugus hidroksi mampu menghambat sel kanker prostat dan sel kanker mulut.