Fakultas Farmasi Universitas Indonesia kembali menggelar kegiatan konferensi internasional untuk ke-4 kalinya yaitu The 4th International Conference on Advance Pharmacy and Pharmaceutical Sciences (ICAPPS). Berbeda dengan sebelumnya, The 4th ICAPPS tahun ini dilakukan secara bersamaan dengan kegiatan Asian Federation for Pharmaceutical Sciences (AFPS) Conference 2019 yang akan dilaksanakan pada 23-27 Oktober 2019 di Patra Jasa Resort and Villas, Bali, Indonesia. AFPS merupakan sebuah asosiasi yang terdiri dari para ilmuwan farmasi yang berasal dari berbagai negara di Asia yang dibentuk secara sukarela tanpa mengharapkan keuntungan didalamnya yang bertujuan untuk memajukan penelitian dalam ilmu farmasi di Asia. Tahun 2019 ini, Indonesia berkesempatan menjadi tuan rumah untuk AFPS. AFPS didirikan sejak tahun 2007, negara-negara yang bergabung dengan AFPS diantaranya Indonesia, Jepang, Australia, India, Hongkong, Korea Selatan, Cina, Malaysia, Thailand, Vietnam, Taiwan, Singapura, Afghanistan dan Pakistan.
Gabungan dari kedua konferensi ini mengambil tema “The Role of Pharmaceutical Sciences in The Emerging Era of Industrial Revolution 4.0”. Penelitian memainkan peran penting dalam pengembangan ilmu farmasi dan farmasi di era revolusi industri 4.0 ini. Dan publikasi memainkan peran penting dalam mengkomunikasikan hasil penelitian terbaru kepada masyarakat di tingkat nasional dan internasional. Konferensi ini akan memberikan kesempatan bagi peserta dari berbagai multidisiplin yaitu mulai dari akademisi, industri farmasi, regulator, lembaga penelitian, dan farmasi komunitas serta rumah sakit untuk saling berbagi dan mendiskusikan pengetahuan, pengalaman, dan pencapaian penelitian terbaru mereka. Topik utama yang diangkat dari konferensi ini diantaranya mencakup masalah Analisis Farmasi / Bioanalisis / Bioekivalensi / Produk Halal, Penemuan Obat, Sistem Pemberian Obat, Produk Alami, Farmakologi & Ilmu Biomedis, Biofarmasi, Farmasi Klinis & Sosial Administrasi atau topik lainnya yang sedang menjadi perbincangan hangat di dunia farmasi maupun kehidupan sehari-hari.
Kegiatan yang dibuka oleh Rektor UI, Prof. Dr. Ir. Muhammad Anis, M.Met. dan Gubernur Bali yang diwakili oleh Dr. drs. Ida Bagus Kade Subhiksu, M.M (Asisten Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Provinsi Bali) ini dihadiri oleh Direktur Pelayanan Kefarmasian, Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Kemenkes RI yaitu Dita Novianti S.A, S.Si, Apt, MM dan dihadiri oleh Kepala Subdirektorat Valuasi dan Fasilitasi Kekayaan Intelektual, Direktorat Jenderal Penguatan Riset & Pengembangan, Kemenristekdikti RI yaitu Juldin Bahriansyah, S.T., M.Si. Mereka hadir untuk menjadi keynote speaker pada acara kali ini. Hadir pula pada acara ini Prof. Tsuneji Nagai dari Nagai Foundation (AFPS Founder) bersama istrinya Kiyoko Nagai, Prof. Xiaoliang Wang (President AFPS), dan Prof. Yahdiana Harahap, M.S., Apt. (President Elected AFPS; Faculty of Pharmacy Universitas Indonesia). Sebelum opening ceremony, Dekan Fakultas Farmasi UI, Dr. Mahdi Jufri, M.Si., Apt. juga ikut memberikan sambutan. Selain itu dalam konferensi tahun ini, FFUI juga berhasil mengajak 38 Pembicara dari 11 negara berbeda yang terdiri dari 1 Filipina, 13 Indonesia, 6 Jepang, 1 China, 1 Singapura, 1 Thailand, 3 Korea, 2 Jerman, 1 Belanda, 1 Australia, 4 Malaysia untuk bergabung dan berpartisipasi dalam konferensi ini. Sedangkan peserta yang telah mendaftarkan diri untuk ikut serta berjumlah 297 orang yang berasal dari 12 negara yang terdiri dari 1 orang peserta dari Australia, 16 China, 2 Mesir, 1 Inggris, 210 Indonesia, 35 Jepang, 16 Korea, 3 Malaysia, 3 Belanda, 7 Nepal, 2 Filipina, dan 1 Singapura.