Webinar Pengmas 6 FFUI: Edukasi Berbagai Isu Seputar Vaksinasi COVID-19 & Cara Mencegah Penularan

Cari
Tutup kotak pencarian ini.

Webinar Pengmas 6 FFUI: Edukasi Berbagai Isu Seputar Vaksinasi COVID-19 & Cara Mencegah Penularan

Dalam rangka program pengabdian masyarakat, Fakultas Farmasi Universitas Indonesia bekerjasama dengan PT. Sarana Multigriya Finansial melalui Direktorat Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat (DPPM) UI mengadakan Webinar dengan tema Program Sehat di Masa Vaksinasi Covid-19 pada hari Sabtu, 25 September 2021. Webinar kali ini menghadirkan tiga narasumber dari Fakultas Farmasi UI dan 1 Narasumber dari Fakultas Kedokteran UI.

Pemilihan tema pada webinar kali ini dilatarbelakangi oleh maraknya kontroversi mengenai efek samping vaksin yang beredar di masyarakat. Dengan adanya webinar ini diharapkan mampu memberikan pemahaman secara rasional dengan dasar ilmiah kepada masyarakat terkait pola hidup baru yang harus dijalani untuk menjaga kesehatan di masa vaksinasi COVID-19, serta diharapkan menjadi salah satu sarana untuk menjembatani isu-isu atau pertanyaan-pertanyaan juga meluruskan hoax yang muncul di masyarakat terkait vaksinasi COVID-19.

Sesi pemaparan materi pertama oleh apt. Dr. Heri Setiawan, M.Sc tentang Cara Kerja, Efektivitas, dan Efek Samping Vaksin COVID-19 menjelaskan jika dilihat dari sisi sejarahnya sudah dapat dibuktikan bahwa penggunaan vaksin sudah berhasil dalam mengontrol atau bahkan eliminasi beberapa penyakit. Akan tetapi, masih saja terdapat penolakan vaksinasi dengan berbagai alasan seperti kekhawatiran akan efek samping, rumor dan teori konspirasi terkait vaksin. “Oleh karena itu, perlu diperhatikan faktor yang menjadi penentu eliminasi penyakit dengan vaksinasi yaitu ketersediaan vaksin yang memiliki efikasi sangat baik, aman, stabil, mudah disimpan, ekonomis dan dapat diakses hingga kepelosok dan imunitas yang terbentuk setelah vaksinasi, metode diagnosis/tes yang akurat dan mudah dilakukan”, ujar Bapak Heri.

Sesi pemaparan materi kedua oleh dr. Rulliana Agustin, M.Med.Ed tentang seputar vaksinasi COVID-19- Kontraindikasi, Protokol Kesehatan pasca vaksinasi dan serba-serbi hoax. Dalam paparannya, dr. Rulliana menjelaskan bahwa vaksinasi bertujuan untuk mencegah gejala berat COVID-19, meciptakan kekebalan kelompok dan mengurangi penularan. Kontraindikasi dilakukannya vaksinasi COVID-19 adalah kehati-hatian untuk usia dan kelompok tertentu seperti lansia dan ibu hamil sehingga kelompok tersebut diharapkan dapat melakukan vaksinasi dengan berkonsultasi terlebih dahulu dan melakukan vaksinasi di fasilitas kesehatan. Setelah melakukan vaksinasi juga terdapat protokol pascavaksinasi seperti pemantauan efek simpang dan Kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI). dr. Rulli mengatakan, “Pemantauan tersebut dilakukan karena tidak terdapat vaksin yang 100% aman dan tanpa resiko sehingga penting untuk mengetahui resiko beserta penanganan yang tepat. Selain itu, Informasi yang benar tentang KIPI juga membantu menjaga kepercayaan masyarakat terhadap proses vaksinasi guna melawan informasi hoax yang beredar.”

Sesi pemaparan materi ketiga oleh Prof. Dr. apt. Berna Elya, M.Si tentang herbal untuk daya tahan tubuh sebelum dan setelah vaksinasi covid-19. Sebagai pendahuluan Prof Berna menjelaskan bahwa Indonesia merupakan Negara dengan hutan tropika terbesar kedua di dunia sehingga memiliki keanekaragaman tumbuhan yang tinggi. Oleh karena itu, cukup banyak tanaman yang sudah dimanfaatkan sebagai ramuan obat oleh masyarakat. WHO juga merekomendasikan penggunaan obat tradisional termasuk herbal dalam pemeliharaan Kesehatan masyarakat, pencegahan, dan pengobatan penyakit. “Prinsip dalam memilih produk obat tradisional adalah produk yang dibeli aman, bermutu dan bermanfaat/berkhasiat dengan memperhatikan kemasan, label penandaan, izin edar dan kadaluarsa”, ujar Prof Berna. Dalam paparannya, Prof. Berna juga menyampaikan beberapa contoh tanaman yang dapat bermanfaat untuk memelihara daya tahan tubuh seperti herba sambiloto, rimpang kunyit, rimpang temulawak, dan jambu biji.

Sesi pemaparan materi keempat oleh apt. Ratika Rahmasari, M.Pharm.Sc., Ph.D. tentang mitigasi COVID-19 dengan meningkatkan higienitas masyarakat. “Mitigasi COVID-19 merupakan tanggung jawab bersama yang harus diupayakan secara sinergi antara pemerintah, masyarakat, pelayanan kesehatan serta individu masing-masing. Mitigasi sangat penting dilakukan karena sifat penularan virus covid-19 yang tersebar dengan cepat dan sifat virus yang terus bermutasi”, kata Ibu Ratika. Ia menyarankan diperlukan mitigasi dalam meningkatkan kebiasaan higienitas pada masyarakat seperti mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir untuk mengatasi permasalahan tersebut. Selain itu, pengelolaan limbah pasien/ sampah medis seperti masker juga sangat penting untuk diperhatikan agar di kemudian hari tidak menjadi permasalahan baru.

Materi dari keempat narasumber pada webinar pengabdian masyarakat ini dapat diakses kembali oleh masyarakat melalui Youtube Fakultas Farmasi UI pada tautan https://www.youtube.com/watch?v=ss0RPVO9-QU. Webinar kali ini diharapkan dapat membantu program pemerintah untuk memberikan edukasi pada masyarakat mengenai vaksinasi, pemanfaatan obat tradisonal dengan baik dan benar, serta mitigasi penularan virus covid-19 untuk menekan dampak merebaknya COVID-19 di Indonesia.