Kegiatan Penyuluhan dan Pemeriksaan Penyakit Degeneratif di Desa Binaan FFUI

Kegiatan Penyuluhan dan Pemeriksaan Penyakit Degeneratif di Desa Binaan FFUI

Rabu (29/06/2022), Fakultas Farmasi Universitas Indonesia (FFUI) mengadakan acara Pengabdian Masyarakat di Aula Desa Sasakpanjang, Kabupaten Bogor. Pengabdian Masyarakat yang dihadiri oleh kurang lebih 100 Warga Desa Sasak Panjang ini merupakan kegiatan penyuluhan dan pemeriksaan tekanan darah, gula darah, kolesterol dan asam urat. Dalam melangsungkan kegiatan ini, anggota penyuluh FFUI yang terdiri dari dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa dibantu oleh tim Klinik Satelit UI Makara dan Human Initiative.

Acara dibuka pada pukul 9.00 WIB dan dilanjutkan dengan rangkaian sambutan. Sambutan pertama diberikan oleh Dekan FFUI, Prof. Dr. apt. Arry Yanuar, M.Si. Pada sambutannya, Prof Arry berharap agar pemeriksaan kesehatan dan penyuluhan menyadarkan warga akan pentingnya menjaga kesehatan. “Kami berharap acara pengabdian masyarakat ini dapat meningkatkan kesadaran para  warga di sini untuk selalu menjaga kesehatan dan menjaga pola hidup yang baik untuk menghindari penyakit degeneratif dengan melakukan pemantauan rutin”, ujarnya.

dr. Trevino Pakasi, Ph.D, Sp.KKLP, Koordinator Pelayanan, Pendidikan dan Penelitian Klinik Satelit UI Makara dalam sambutannya menyampaikan bahwa Klinik Satelit UI Makara sangat mendukung kegiatan penyuluhan ini yang mengajarkan kepada masyarakat cara pencegahan penyakit degeneratif yang banyak dialami oleh masyarakat. “Kami sangat antusias untuk melakukan kolaborasi pengabdian masyarakat dengan FFUI. Saya juga ingin menyampaikan bahwa yang mau diajarkan di sini bukan tentang pengobatannya melainkan bagaimana mencegah penyakit degeneratif, seperti tekanan darah, gula darah, kolesterol dan asam urat”, jelas dr Trevino.

Acara dilanjutkan dengan pengerjaan pre-test untuk menguji pengetahuan warga desa sebelum diadakan penyuluhan. Selanjutnya, dilakukan pemeriksaan kesehatan Warga Desa Sasak Panjang dan penyuluhan bersama 3 narasumber. Pemeriksaan kesehatan terdiri dari pengukuran tensi, gula darah, asam urat, dan kolesterol.

Materi penyuluhan pertama mengenai Serba-serbi Penyakit Degeneratif (Penyakit Tidak Menular) disampaikan oleh dr. Fathimah M. Ismail dari Klinik Satelit UI Makara. Faktor-faktor risiko penyakit degeneratif di antaranya adalah merokok, kurangnya aktivitas fisik, konsumsi alkohol, serta kurangnya konsumsi sayur dan buah. Oleh karena itu, Kementerian Kesehatan menghimbau agar masyarakat dapat menerapkan gaya hidup CERDIK, yaitu Cek kesehatan secara berkala, Enyahkan asap rokok, Rajin aktivitas fisik, Diet seimbang, Istirahat yang cukup, dan Kelola stress.

Materi kedua yang dibawakan oleh apt. Larasati Arrum Kusumawardani, M.Si. (Dosen Farmasi Klinis FFUI) membahas tentang DAGUSIBU Obat Penyakit Degeneratif, yaitu Dapatkan, Gunakan, Simpan, dan Buang obat dengan baik dan benar. apt. Laras menghimbau kepada seluruh warga untuk memastikan obat yang akan digunakan masih dalam keadaan baik, membaca peringatan dan aturan dalam kemasan obat, serta bertanya kepada apoteker atau petugas farmasi cara penggunaan obat yang benar sebelum menggunakan obat. Obat juga harus digunakan secara rutin sesuai ketentuan.

Narasumber ketiga yaitu apt. Nuraini Puspitasari, M.Si. (Dosen Fitokimia dan Farmakognosi FFUI) membawakan materi penyuluhan mengenai Tanaman Herbal untuk Penyakit Degeneratif. apt. Sari menjelaskan bahwa sebelum dikonsumsi, tanaman harus dicuci bersih terlebih dahulu, kemudian direbus. Tanaman herbal memiliki manfaat yang beragam, seperti Rosela dengan sifat antioksidan yang sangat tinggi, Brotowali yang sangat baik untuk terapi diabetes, Bawang Putih yang baik untuk terapi dislipidemia, dan Sidaguri yang dapat digunakan untuk terapi gout. Namun, terdapat efek samping dan hal-hal yang perlu diperhatikan apabila ingin mengonsumsi beberapa tanaman herbal. Contohnya adalah Rosela yang belum dapat dikonsumsi oleh anak-anak, Brotowali yang dikontraindikasikan pada kehamilan dan laktasi, Pare yang dikontraindikasikan pada kehamilan dan dapat menurunkan fertilitas, serta Akar Kucing yang dapat menyebabkan reaksi alergi.

Andi Umi Yulaikah, selaku Kepala Desa Sasakpanjang menyampaikan apresiasi atas kegiatan pengabdian masyarakat ini. “Saya mengucapkan banyak terima kasih atas kehadiran panitia dari FFUI dan Klinik Satelit UI Makara. Saya berharap agar acara penyuluhan yang disampaikan oleh para pakar dari UI serta pemeriksaan kesehatan nantinya dapat bermanfaat bagi seluruh warga desa dan menyadarkan warga desa pentingnya mengecek kesehatan secara berkala”, kata Andi.

Setelah acara penyuluhan selesai, diadakan sesi tanya jawab antara warga desa dan ketiga narasumber. Terakhir, panitia memberikan post-test untuk menguji peningkatan pengetahuan warga desa setelah diadakan penyuluhan. Hasil post-test menunjukkan bahwa 100% warga menunjukkan peningkatan skor dan pengetahuan yang signifikan setelah diberikan penyuluhan.