FFUI Mengundang Profesor dari Wageningen University sebagai Dosen Tamu pada Kegiatan Guest Lecture

Cari
Tutup kotak pencarian ini.

FFUI Mengundang Profesor dari Wageningen University sebagai Dosen Tamu pada Kegiatan Guest Lecture

Jum’at (16/12/2022), Fakultas Farmasi Universitas Indonesia (FFUI) mengadakan Guest Lecture dengan topik “Beating the Bugs (Antimicrobial Resistance)”. Perkuliahan ini mengundang Prof. Dr. Ir. Jean-Paul Vincken (Wageningen University) sebagai pembicara dan dipandu oleh apt. Ratika Rahmasari, M.Pharm.Sc., Ph.D. (Dosen FFUI) selaku moderator. Para peserta yang mengikuti perkuliahan hingga akhir acara akan mendapatkan SKP IAI.

Perkuliahan yang diselenggarakan secara hybrid di Ruang Sidang Besar Pascasarjana FFUI dan Zoom Meeting ini dimulai pada pukul 9.00 WIB. Sesi pemaparan materi dimulai oleh Prof. Jean-Paul mengenai senyawa fitokimia yang dapat digunakan sebagai antimikroba karena potensi manfaat bagi kesehatan, aktivitas sinergis, aktivitas kimia yang beragam, dan keamanannya.

Salah satu famili tanaman yang dapat digunakan sebagai metabolit obat karena sifat antimikrobanya adalah famili Leguminosae. Leguminosae merupakan famili tanaman ketiga terbesar yang beberapa spesiesnya digunakan sebagai obat tradisional, seperti Glycyrrhiza glabra. Senyawa fenol terprenilasi dari famili Leguminosae dapat digunakan sebagai defence molecules.

Selanjutnya, pembahasan beralih ke topik produksi antimikroba isoflavonoid terprenilasi pada kedelai. Prof. Jean-Paul memaparkan bahwa sensitisasi sebelum elisitasi mikroba akan meningkatkan akumulasi gliseolin pada bibit kedelai. Perlakuan dengan terapi abiotik murni (H2O2 + AgNO3) dapat bersaing dengan ROS + R dalam produksi gliseolin. H2O2 + AgNO3 diikuti oleh elisitasi mikroba diketahui efektif dalam mendiversifikasi subkelas antimikroba isoflavonoid terprenilasi yang poten.

Prof. Jean-Paul kemudian menjelaskan topik aktivitas antibakteri isoflavonoid terprenilasi terhadap bakteri Gram negatif Escherichia coli. Potensi antibakteri isoflavonoid terprenilasi terhadap bakteri Gram negatif E. coli mirip dengan bakteri Gram positif L. monocytogenes, setidaknya dengan adanya EPI. Adapun resistensi intrinsik E. coli terhadap isoflavonoid terprenilasi tunggal mungkin disebabkan oleh penghilangan melalui efflux pumps. Sedangkan, resistensi intrinsik E. coli terhadap isoflavonoid terprenilasi ganda mungkin disebabkan oleh influx yang terbatas melalui outer membrane porins karena hidrofobisitasnya yang tinggi.

Sesi pemaparan materi kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi dan tanya jawab. Di akhir acara, Prof. Dr. apt. Arry Yanuar, M.Si. selaku Dekan FFUI menyerahkan sertifikat apresiasi kepada Prof. Dr. Ir. Jean-Paul Vincken yang telah memberikan ilmunya pada kegiatan guest lecture ini.