5th ICAPPS 2021 Hadir Di Tengah Masa Pandemi, Tetap Menghadirkan Pembicara Terbaik dari Kancah Nasional Maupun Internasional

Search
Close this search box.

5th ICAPPS 2021 Hadir Di Tengah Masa Pandemi, Tetap Menghadirkan Pembicara Terbaik dari Kancah Nasional Maupun Internasional

Untuk kali kelima Fakultas Farmasi Universitas Indonesia (FFUI) menyelenggarakan International Conference on Advance Pharmacy and Pharmaceutical Science (ICAPPS) 2021. 5th ICAPPS kali ini dengan tema “Harmonization of Cutting-edge Technologies on Pharmaceutical Sciences and Pharmaceutical Care: Improving Health-related Quality of Life” menghadirkan satu keynote speaker, yaitu Dr. Raymond R. Tjandrawinata yang mana merupakan Executive Director Dexa Laboratories of Biomolecular Sciences (DLBS). Konferens ini dihadiri oleh Pimpinan FFUI, para mitra kerja sama FFUI, para dekan fakultas se-UI, serta seluruh partisipan yang berjumlah lebih dari 300 peserta konferens dan workshop.

Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, konferens kali ini berlangsung di tengah masa pandemi dan diadakan secara daring pada tanggal 21-26 Oktober 2021. Masih memiliki tujuan yang serupa dengan tahun-tahun sebelumnya, yaitu mengembangkan dan memperkuat jejaring dan kerjasama nasional dan internasional di antara akademisi, ilmuwan / peneliti, dan praktisi bidang ilmu Farmasi dan memberikan kesempatan yang sangat baik untuk menyerap informasi dan pengalaman dari para ahli kelas dunia. Selain itu tujuan utama 5th ICAPPS kali ini yaitu berbagi ilmu dan hasil penelitian terkini dalam ilmu kefarmasian dan perawatan kefarmasian.

ICAPPS sendiri merupakan salah satu program unggulan Fakultas Farmasi UI untuk mendukung perkembangan penelitian di Indonesia. Program ini akan mengumpulkan para peneliti terkemuka termasuk mahasiswa peneliti, peneliti, akademisi, regulator pemerintah, dan praktisi industri dari beberapa negara mitra untuk berbagi pengetahuan dan mendiskusikan kemajuan penelitian terbaru mereka. Beberapa topik yang dibahas oleh para pembicara yang tentunya memiliki pemahaman dan pengalaman yang mendalam, yaitu penemuan dan pengembangan obat, ilmu produk alam, ilmu dan teknologi farmasi, dan farmasi komunitas. Selain mengadakan konferensi, ICAPPS juga mengadakan workshop dengan dua topik utama, yaitu Clinical Pharmacy dan Quality by Design.

Konferens ini berhasil mendatangkan 8 plenary speaker baik dari dalam maupun luar negeri. Diantaranya  Prof. Dr. Ryan F. Donnelly dari Queen’s University Belfast, United Kingdom dengan mengangkat tema “Microarray Patches for High-dose Drug Delivery Targetting Global Helathcare Challenges”,  Dr. Ken Watanabe dari Yasuda Women University, Jepang dengan tema “Development of Anti-influenza Virus Drugs Targetting Viral Polymerase Complex”, Daan Geerke, Ph.D dari Vrije Universiteit Amsterdam dengan mengambil tema “Predicting Drug Binding to Cytochrome P450 Enzymes and Other Flexible Proteins”, selanjutnya ada Veysel Kayser, Ph.D dari University of Sydney dengan tema “Looking at the Developability of New Biologics and Vaccine”, Dr. Hideo Kato dari Graduate School of Medicine, Mie University dengan tema “Clinical Pharmacy Practice at University Hospital in Japan“, Nicolas Tsapis, Ph.D dari Institut Galien Paris-Saclay, Paris dengan tema “Delivering Drugs to the Lungs Using Dry Powder Inhalers: A Formulation Prospective”, Prof Dr. apt. Retnosari Andrajati, M.S. dari Fakultas Farmasi Universitas Indonesia dengan tema “The Role of Pharmacist to Support COVID-19 Eradication: Universitas Indonesia Hospital Case” dan yang terakhir Prof. Yahdiana Harahap, M.Sc, Apt, dari Fakultas Farmasi Universitas Indonesia dengan mengambil tema “The Role of Bioanalysis in Therapeutic Drug Monitoring of Anticancer”.

Tidak hanya mengundang plenary speakers, konferens ICAPPS 2021 juga menghadirkan 5 invited speakers yang terdiri dari staf pengajar Fakultas Farmasi UI, dan pembicara dari Kenya Medical Research Institute. Diantaranya Juliann Nzembi Makau, Ph.D. dari Kenya Medical Research Institute dengan mengangkat tema “Influenza A Virus Nucleoprotein: Ideal target for the Development of New Antiviral Drugs“, Dr. apt. Rani Sauriasari, M.Med.Sci., Ph.D. dari Fakultas Farmasi Universitas Indonesia dengan tema “A Telepharmacy Intervention to Improve Proper Use of Inhaler and Quality of Life in COPD Patients”, Dr. apt. Anton Bahtiar, M.Biomed. dari Fakultas Farmasi Universitas Indonesia dengan tema “Drug Development of Anti-Osteoporosis”, dan yang terakhir apt. Silvia Surini, M.Pharm.Sc., Ph.D. dari Fakultas Farmasi Universitas Indonesia dengan tema “Transdermal Deliveruy of Charantin from Bitter Melon (Momodica charantin L.) Fruit Fraction Using Solid Lipid Nanoparticles in Vitro and In Vivo Studies”.

Lebih lanjut, pada tanggal 23-24 Oktober 2021, Workshop ICAPPS 2021 diselenggarakan dengan membagi dua ruang. Room A dengan instruktur workshop, yaitu Prof. Dr. Syed Azhar Syed Sulaiman dari Universiti Sains Malaysia mengangkat tema “Clinical Pharmacy”. Room B dengan tema “Quality by Design (QbD)” memiliki tiga instruktur, diantaranya Prof. Dr. apt. Arry Yanuar, M.Si dari Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, Mohammad Sumarno dari Pharma Manufacturing Director  PT Kalbe Farma, dan apt. Luthfi Zarkasyi, S.Farm., MBA, M.Farm.Ind. dari PT Kalbe Farma.

Pada akhir acara, Panitia ICAPPS mengumumkan Pemenang Best Oral dan Poster Presenter. Best Oral Pesenter terdiri dari tiga kategori, Clinical Pharmacy dimenangkan oleh OP8 Ahmad Sahlan Baniu dari Universitas Indonesia, Pharmaceutical Technology dimenangkan oleh OP13 Wildan Khairi Muhtadi dari Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Riau, Pharmaceutical Chemistry & Natural Product dimenangkan oleh OP18 Aprilita Rina Yanti Eff dari Universitas Esa Unggul. Selanjutnya, Juara I Best Poster Presenter dimenangkan oleh PP6 Jessica Tumonglo dari Universitas Indonesia, Juara II dimenangkan oleh PP5 Syifa Amirta Sari dari Universitas Indonesia, dan Juara III dimenangkan oleh PP16 Diah Lia Aulifa dari Universitas Padjadjaran.

Diharapkan konferens ini dapat memberikan pengetahuan baru tentang perkembangan teknologi dalam bidang ilmu farmasi serta harmonisasi antara ilmu farmasi dengan pengobatan penyakit sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup. Kami berharap dapat memberikan kesempatan bagi peneliti nasional dan internasional untuk melakukan penelitian bersama terkait dengan kemajuan teknologi farmasi hingga mancanegara.