Inisiasi Edukasi Budidaya Hanjeli oleh Tim Pengmas FFUI di Desa Sukajaya, Sumedang

Search
Close this search box.

Inisiasi Edukasi Budidaya Hanjeli oleh Tim Pengmas FFUI di Desa Sukajaya, Sumedang

Sabtu (22/10/2022), Tim Pengabdian Masyarakat Fakultas Farmasi Universitas Indonesia (FFUI) 2022 yang diketuai oleh Prof. Dr. apt. Berna Elya, M.Si. menyelenggarakan kegiatan pengabdian dan pemberdayaan masyarakat di Desa Sukajaya, Kabupaten Sumedang Selatan. Tema yang diusung pada kegiatan ini adalah Pemberdayaan dan Pelatihan Masyarakat dalam Budidaya Hanjeli.

Tanaman Hanjeli merupakan tanaman yang tersebar di Desa Sukajaya. Namun karena minimnya informasi yang masuk kepada masyarakat, budidaya dan pemanfaatan tanaman Hanjeli secara masif belum dilakukan di Desa Sukajaya. Hal inilah yang menjadi dasar Tim Pengmas FFUI untuk berinisiatif melakukan pemberdayaan dan pelatihan budidaya Hanjeli. Pelatihan yang dilakukan terdiri dari 2 tahap, yakni tahap pemberian materi edukasi dan dilanjutkan dengan praktik penanaman Hanjeli.

Kegiatan pengabdian masyarakat yang didanai oleh Hibah Direktorat Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat UI 2022 ini bekerja sama dengan Universitas Padjadjaran (Unpad) dengan melibatkan narasumber yang merupakan ahli pertanian, serta berkolaborasi dengan International Islamic University Malaysia dalam bentuk dukungan pakar bahan alam, Prof. Dr. Alfi Khatib. Pemberian materi pelatihan mulai dari manfaat, pembenihan, penanaman, pemupukan, dan pemeliharaan hanjeli dilakukan secara daring pada Sabtu (20/8/2022) oleh narasumber Dr. Fiky Yulianto Wicaksono, SP., MP. dari Unpad yang merupakan pakar di bidang pertanian dan budidaya Hanjeli. Pada sesi edukasi yang dihadiri oleh 35 orang penduduk Desa Sukajaya ini, beliau menyampaikan bahwa budidaya tanaman Hanjeli sangat mudah untuk dilakukan karena Hanjeli toleran terhadap kekeringan dan adaptif di berbagai ketinggian. Potensi ini tentunya sangat baik bila dimanfaatkan sebagai salah satu usaha desa sehingga dapat meningkatkan derajat perekonomian masyarakat.

Lebih lanjut, Dr. Fiky juga menyebutkan bahwa tanaman Hanjeli memiliki kandungan gizi yang lebih baik dibandingkan dengan serealia lainnya. Hal ini dapat menjadikan Hanjeli sebagai salah satu alternatif dari beras. Selain sebagai pangan fungsional, Hanjeli juga dapat digunakan sebagai obat tradisional untuk berbagai macam penyakit.  “Secara tradisional, Hanjeli ini sudah digunakan sebagai pengobatan kolesterol, diabetes, osteoporosis, dan sebagainya,” ucap Dr. Fiky ketika memberikan materi pelatihan. Selain produk olahan, tanaman Hanjeli juga dapat dijadikan ornamen dan hijauan untuk pakan. Telah dilaporkan beberapa produk olahan Hanjeli, seperti bubur Hanjeli, kue tradisional, roti, pastry, serta Botanical Jewellery dari Hanjeli batu.

Serah terima bibit Hanjeli dan pupuk dari Tim Pengmas FFUI kepada Kepala Desa Sukajaya

Sebagai rangkaian kegiatan pelatihan budidaya tanaman Hanjeli, pada Sabtu (22/10/2022), Tim Pengmas FFUI melakukan pelatihan berupa praktik langsung penanaman dan pemupukan benih Hanjeli di lahan Desa Sukajaya. Kegiatan ini diikuti oleh petani di Desa Sukajaya dan beberapa tim warga desa. Pengarahan serta pelatihan penanaman dan pemupukan dilakukan oleh Dr. Fiky bersama dengan tim Pengmas FFUI yang terdiri dari dosen, mahasiswa sarjana hingga pascasarjana, dan tenaga kependidikan.

Kegiatan ini diawali dengan dengan proses serah terima bibit Hanjeli dan pupuk oleh Tim Pengmas FFUI kepada Kepala Desa Sukajaya, Bapak Sukana. Bibit dan pupuk tersebut akan digunakan oleh petani untuk pemberdayaan awal budidaya tanaman Hanjeli di Desa Sukajaya, Kabupaten Sumedang Selatan.

Praktik penanaman bibit Hanjeli dan pemupukan

Camat Sumedang Selatan, Dra. Marlina, M.Si. yang turut hadir dalam kegiatan ini juga menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat bagus untuk memberikan pengetahuan terhadap masyarakat terkait budidaya tanaman Hanjeli dan sangat sesuai dengan program Desa Sukajaya untuk menyediakan sumber pangan alternatif untuk pemenuhan gizi dan nutrisi penduduk sekitar. “Saya berharap dengan adanya kegiatan ini, desa Sukajaya dapat menjadi salah satu tempat penghasil Tanaman Hanjeli dengan kualitas terbaik,” tambah Ibu Marlina.