Sabtu (15/04/2023), Fakultas Farmasi Universitas Indonesia (FF UI) melalui UKK Pharma UI mempersembahkan Webinar Series #20 bertajuk “Cemaran Logam Berat pada Sediaan Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan: Risiko dan Metode Analisisnya”. Webinar ini diisi oleh dua pembicara, yaitu Prof. Dr. apt. Abdul Mun’im, M.Si. dan Prof. Dr. apt. Hayun, M.Si., yang dimana keduanya merupakan Guru Besar di Fakultas Farmasi Universitas Indonesia. Moderator yang memandu webinar adalah apt. Kartika Citra Dewi Permata Sari, M.Farm.
Webinar dimulai pukul 10.00 WIB dan dibuka oleh moderator. Setelah itu, Ketua UKK Pharma UI, Dr. apt. Mahdi Jufri, M.Si memberikan sambutan. Dalam sambutannya, Prof. Mahdi memaparkan secara singkat tentang UKK Pharma UI, serta pentingnya mengidentifikasi cemaran logam berat pada sediaan obat tradisional dan suplemen kesehatan agar penggunaannya menjadi lebih aman. Setelah sambutan, acara dilanjutkan dengan sesi pemaparan materi dan diskusi.
Prof. Dr. apt. Abdul Mun’im, M.Si. memulai sesi pemaparan materi mengenai dengan judul “Resiko Cemaran Logam Berat pada Obat Tradisional”. Dalam pemaparannya, Prof Mun’im menjelaskan tentang batasan-batasan cemaran logam berat menurut kompendial dan beberapa peraturan regional serta internasional. Prof Mun’im menegaskan bahwa obat tradisional haruslah valid, berkualitas, dan aman, terutama terkait dengan cemaran logam berat yang dapat bersifat toksik sehingga dapat membahayakan kesehatan. “Meskipun cemaran logam berat pasti ada pada setiap obat tradisional, namun dapat dikontrol dengan berbagai prosedur untuk meminimalisir cemaran. Salah satu prosedur yang dapat dilakukan ialah Green Remediation dan Risk Assessment”, ujar Prof Mun’im. Prof Mun’im menambahkan bahwa cemaran logam berat biasanya berasal dari air, tanah, udara, pestisida, pupuk, dan lain-lain.
Sesi pemaparan materi dilanjutkan oleh Prof. Dr. apt. Hayun, M.Si. mengenai tema selaras dengan judul “Analisis Cemaran Logam Berat (Pb, Cd, As, dan Hg) dalam Sediaan Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan”. Dalam pemaparannya, Prof Hayun menjelaskan tentang cara memilih metode dan prosedur analisis cemaran logam berat yang tepat. Beberapa teknik analisis yang dapat digunakan mencakup Spektrofotometri Serapan Atom (AAS), Inductively Coupled Plasma Optical Emission Spectrophotometry (CP-OES), dan Inductively Coupled Plasma Mass Spectrophotometry (ICP-MS). Namun, pilihan yang rasional untuk analisis adalah AAS, dikarenakan biaya investasi dan operasional yang lebih terjangkau, serta pengembangan metode lebih mudah dibandingkan ICP-OES dan ICP-MS. Prof Hayun juga mengatakan, “Hasil validasi teknik AAS untuk analisis cemaran logam berat Pb, Cd, As, dan Hg memenuhi semua parameter validasi yang telah ditetapkan, dengan LOQ yang jauh lebih rendah daripada batas konsentrasi maksimum cemaran logam berat yang diizinkan dalam sediaan obat tradisional dan suplemen kesehatan, sehingga hasil uji dapat diandalkan (reliable).”