Kabar membanggakan datang dari Aletha Herdiman, mahasiswi Farmasi angkatan 2023, Fakultas Farmasi (FF) , Universitas Indonesia (UI) yang berhasil meraih penghargaan Best Position Paper dalam ajang Paris International Model United Nations (PIMUN) di Paris, Prancis pada tanggal 31 Mei hingga 4 Juni 2024. PIMUN merupakan sebuah simulasi konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang diadakan oleh CINUP (Comité interuniversitaire des Nations unies de Paris) dan diikuti oleh para mahasiswa dari berbagai negara di dunia.
Aletha menjadi satu-satunya mahasiswa Farmasi dalam ajang tersebut dan berhasil mengalahkan 15 kompetitor lainnya dalam dewan United Nations Security Council (UNSC) dengan topik “Discussing the International Security Impact and Response to Potential Unidentified Aerial Phenomena (UAPs)”. Topik ini membahas urgensi, kedudukan negara, serta pengajuan solusi atas potensi implikasi UAPs pada dua domain, yaitu kemananan nasional dan penyelidikan ilmiah.
“ Topik ini sangat sulit karena informasi tentang UAPs di setiap negara masih terbatas. Bahkan PBB belum bernah mendiskusikan topik ini sebelumnya. Saya harus membuat solusi yang realistis dan orisinal sehingga dapat diimplementasikan di semua negara,” kata Aletha. Meskipun tidak mudah, Aletha menunjukkan kemampuannya dalam menganalisis isu secara mendalam dan merumuskan solusi yang komprehensif. Position Paper yang diajukannya mendapat pujian dari para juri atas ketajaman analisis, argumen yang logis, dan solusi yang realistis.
Dalam persiapannya, Aletha telah melewati tiga tahap yaitu seleksi berkas, simulasi, dan wawancara. Aletha berhasil lolos ke tahap selanjutnya setelah melewati simulasi dengan topik “Avoiding Africa’s Debt Hegemony”. Walaupun tidak memiliki latar belakang di ilmu ekonomi, Aletha pada akhirnya dapat melanjutkan ke tahap wawancara hingga terpilih menjadi delegasi Universitas Indonesia untuk PIMUN 2024.
“Perjalanan menuju PIMUN tidak mudah bagi saya. Saya harus bekerja keras untuk mencari sponsor dan memenuhi syarat probation, yaitu mengikuti lomba MUN berskala nasional sebelum mengikuti PIMUN. Selain itu, proses pembuatan proposal memakan waktu dan tenaga saya . Tak hanya itu, tanggal MUN bertepatan dengan masa ujian akhir semester. Saya juga harus pandai membagi waktu antara kewajiban akademis dan kegiatan delegasi ini,” ungkap Aletha.
Pada awalnya, motivasi Aletha mengikuti PIMUN 2024 adalah sesederhana ingin berkeliling Paris dan bertemu orang baru di sana. Namun setelah mengikuti pelatihan dan mendengar cerita inspiratif dari para coach, Aletha termotivasi untuk meraih kemenangan di kompetisi ini,
Aletha berharap prestasinya ini dapat menginspirasi mahasiswa Farmasi lainnya untuk berani melangkah keluar dari zona nyaman dan mengeksplorasi hal-hal baru.”Pengalaman ini menunjukkan bahwa mahasiswa Farmasi juga mampu bersaing di kancah internasional. Jangan takut untuk mencoba hal-hal yang di luar bidang Farmasi, karena keterampilan yang diperoleh dapat bermanfaat di masa depan,” tutur Aletha.
Prestasi Aletha merupakan bukti nyata bahwa mahasiswa Indonesia juga mampu berdaya saing secara global. Bagi Aletha, kemenangan ini bukanlah untuk pribadinya saja, namun harapannya juga dapat membanggakan civitas akademika Universitas Indonesia dan bangsa Indonesia.