Gawat! Hipertensi sang ‘silent killer’ di Karimunjawa Menempati Posisi Tertinggi Ketiga, Tim Kepmas UI Turun Tangan

Search
Close this search box.

Gawat! Hipertensi sang ‘silent killer’ di Karimunjawa Menempati Posisi Tertinggi Ketiga, Tim Kepmas UI Turun Tangan

Penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggi disebut sebagai “silent killer” karena meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, gagal ginjal, dan penyakit lainnya yang menyebabkan kematian. Para pengidap hipertensi di Indonesia masih merasa sehat walaupun tekanan darah tinggi. Banyak dari penderita hipertensi menyatakan bahwa mereka tidak merasakan adanya keluhan dari hipertensi.

Penyakit hipertensi memiliki jumlah pengidap yang masih cukup tinggi, salah satunya di Karimunjawa, wilayah kepulauan di Laut Jawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah yang terkenal dengan keindahan alamnya. Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa 1 dari 3 orang Indonesia mengidap hipertensi, dan angkanya terus meningkat setiap tahun.

Menurut catatan kemenkes, perkiraan  jumlah  kejadian  hipertensi  di  Indonesia  adalah  63.309.620 penduduk,  dan angka kematian  di Indonesia  yang  disebabkan  oleh hipertensi  sebanyak 427.218 kejadian. Data 20 besar penyakit dari kunjungan rawat jalan selama tahun 2019 di puskesmas  Karimunjawa, hipertensi  menduduki urutan  ketiga  dengan jumlah  409 pasien.

Tim Karimunjawa Sehat Ceria (KSC)  dari Kepmas UI merespons akan tingginya kasus hipertensi pada ibu hamil dan stunting di Karimunjawa. Oleh karena itu  Karimunjawa Sehat Ceria (KSC) menyelenggarakan sosialisasi kesehatan dan pelatihan sentra Tanaman Obat Keluarga (TOGA) serta pengolahan ikan di Balai Desa Karimunjawa pada 24 Juli 2024. Tim Kepedulian Masyarakat UI membawakan solusi untuk menginisiasi penanaman TOGA secara hidroponik tanpa media tanah untuk mengatasi permasalahan tanah yang kering untuk ditanami tumbuhan.

Tim “Karimunjawa Sehat Ceria” merupakan gabungan dari mahasiswa Fakultas Farmasi (FF) Universitas Indonesia (UI), Fakultas Ilmu Keperawatan (FIK), Fakultas Psikologi (Fpsi), Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB), dan Program Pendidikan Vokasi. Tim tersebut diketuai oleh Raihana Ghibtha Putri yang beranggotakan Fahrani Asvita, Nafisa Thahira, Adisty Widya Putri, M. Aftharu Mulya, Shakilla Tiara Yuda, Faiq Firni Ramadhan, Adhika Febryana, Keyza Paquita Adrian, M. Rais Makka, Mauna Munifah Indarwati, Muhammad Mishbahus Surur, Fadhilatul Ikromah, Annisa Fitriyah, Samuel Adyatama Budiman, dan Mujahid Hibatul Haqqi, serta dosen pendamping lapangan, yaitu Dr. apt. Donna Maretta Ariestanti, M.Sc. dan Dr. Atin fitriana, M.Hum.

Tim Kepedulian Masyarakat Universitas Indonesia (Kepmas UI) “Karimunjawa Sehat Ceria” telah mengembangkan Sentra Sayuran dan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) dengan metode hidroponik di Puskesmas Kecamatan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Sebelumnya, telah dilaksanakan sosialisasi kesehatan dan pelatihan penanaman TOGA kepada ibu dengan balita stunting, tim Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), tim Percepatan Penanganan Stunting (TPPS), kader Posyandu, kader Puskesmas, dan pemerintah setempat.

Pengembangan Sentra Sayuran dan  TOGA yang dilakukan meliputi pembuatan instalasi pipa hidroponik, pembuatan larutan nutrisi AB mix, pembibitan, pemindahan bibit media tanam rockwool ke net pot hidroponik yang telah dilengkapi sumbu flanel dengan teknik Nutrient Film Technique (NFT), serta penanaman TOGA.

Keberhasilan dari kegiatan-kegiatan tersebut, Tim Karimunjawa Sehat Ceria berkolaborasi dengan Puskesmas Karimunjawa dan Pemerintah Desa Karimunjawa. Selain itu, Tim KSC juga mendapatkan dukungan dari pihak sponsor, yaitu Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, PT. Frisian Flag, Vidoran Xmart, Vitonal, Laurier, PT. Kalbe Nutritional, dan PT. Karya Naptha Belide. Dalam prosesnya juga Tim KSC bekerja sama dengan Specsium, Travel Jepara, dan Lingkar Karimunjawa.