Depok, 8 Juli 2025 – Fakultas Farmasi Universitas Indonesia (FFUI) kembali mencetak lulusan dengan penelitian inovatif dalam pengembangan ilmu farmasi melalui Sidang Terbuka Promosi Doktor atas nama Dr. apt. Pramulani Mulya Lestari, M.Farm., yang diselenggarakan pada hari Senin, 7 Juli 2025 di Ruang Sidang Besar, Gedung Pascasarjana FFUI, Kampus UI Depok.
Dalam sidang ini, Dr. Pramulani mempresentasikan disertasinya yang berjudul “Pengembangan Patch Transdermal Transetosom Kalsium Atorvastatin Uji Farmakokinetika dan Toksisitasnya.”
Disertasi ini mengusung topik inovatif terkait sistem penghantaran obat non-oral, khususnya melalui patch transdermal berbasis transetosom, yang penggunaannya cukup ditempelkan pada kulit tanpa menimbulkan rasa sakit. Fokus utama penelitian adalah pada kalsium atorvastatin, obat golongan statin yang banyak digunakan untuk menurunkan kadar kolesterol dalam darah, namun memiliki kelemahan berupa bioavailabilitas rendah dan metabolisme lintas-hati pertama (first-pass metabolism) yang tinggi bila dikonsumsi secara oral.
Dr. Pramulani mengembangkan formulasi transetosom, yaitu vesikel fleksibel yang terdiri dari fosfolipid, etanol, dan surfaktan. Vesikel ini memiliki kemampuan luar biasa dalam meningkatkan permeasi obat melewati lapisan stratum korneum kulit, yang biasanya menjadi hambatan utama dalam sistem transdermal.
Melalui proses optimasi formulasi dan karakterisasi fisikokimia, patch transdermal atorvastatin berbasis transetosom menunjukkan stabilitas yang baik, ukuran partikel nanoskala, dan kadar di dalam patch transetosom yang tinggi. Penelitian ini juga mencakup studi eks vivo pada kulit tikus dan studi in vivo farmakokinetika pada hewan uji.
Hasil studi farmakokinetika in vivo menunjukkan bahwa patch transdermal menghasilkan peningkatan signifikan dalam bioavailabilitas atorvastatin dibandingkan dengan pemberian oral. Konsentrasi obat dalam plasma meningkat secara bermakna dan konsisten, yang menunjukkan efektivitas formulasi dalam menghantarkan obat secara sistemik melalui kulit.
Selain itu, pengujian toksisitas awal menunjukkan bahwa penggunaan patch transdermal ini tidak menimbulkan efek toksik terhadap organ vital seperti hati, ginjal, dan jantung. Evaluasi histopatologi dan parameter biokimia darah mendukung bahwa formulasi aman dan tidak menyebabkan kerusakan organ. Uji iritasi kulit juga menunjukkan bahwa patch tidak menimbulkan reaksi negatif, menjadikannya kandidat yang layak untuk pengembangan lebih lanjut.
“Saya berharap penelitian ini dapat menjadi kontribusi nyata dalam menyediakan alternatif terapi yang tidak hanya lebih nyaman bagi pasien, tetapi juga lebih efektif dalam menjaga konsistensi terapi jangka panjang. Sistem patch transdermal seperti ini bisa menjadi solusi cerdas untuk meningkatkan kepatuhan pengobatan dan kualitas hidup pasien dengan penyakit kronis”, ujar Dr. Pramulani dalam pemaparan disertasinya.
Sidang terbuka ini dipimpin oleh Prof. Dr. apt. Arry Yanuar, M.Si. selaku Ketua Sidang. Penelitian Dr. Pramulani dibimbing oleh Prof. apt. Silvia Surini, M.Pharm.Sc., Ph.D. sebagai Promotor, serta Prof. Dr. apt. Yahdiana Harahap, M.S. dan Prof. Dr. apt. Melva Louisa, M.Biomed. sebagai Kopromotor.
Adapun tim penguji dalam sidang ini terdiri dari para Guru Besar di bidang farmasi, yaitu Prof. Dr. apt. Mahdi Jufri, M.Si.; Prof. Dr. apt. Hayun, M.Si.; Prof. Dr. apt. Fadlina Chany Saputri, M.Si.; dan Prof. Dr. apt. Akhmad Kharis Nugroho, M.Si.
Promotor, Prof. Silvia menyampaikan apresiasi atas capaian disertasi yang dinilai unggul dan berpotensi aplikatif tinggi, “Penelitian ini memperlihatkan bagaimana inovasi farmasetika dapat menjawab tantangan klinis dalam terapi penyakit kronis. Patch transdermal berbasis transetosom ini tidak hanya secara ilmiah kuat, tapi juga menjanjikan secara aplikatif,” ujarnya.
Ketua Sidang, Prof. Arry Yanuar, turut menyampaikan pandangannya terhadap penelitian dari Dr, Pramulani, “Kami bangga dengan pencapaian ini. Penelitian Dr. Pramulani merupakan salah satu bukti bahwa FFUI terus menghasilkan solusi farmasi berbasis sains yang aplikatif dan berdampak, sejalan dengan tantangan zaman dan kebutuhan masyarakat.”
Dengan kelulusan ini, Dr. apt. Pramulani Mulya Lestari, M.Farm. resmi menyandang gelar Doktor Ilmu Farmasi dari Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, memperkuat kontribusinya dalam pengembangan ilmu farmasi, khususnya dalam teknologi penghantaran obat modern.