Bogor, 12 Juli 2025 – Dalam upaya mendorong pemanfaatan bahan alam sekaligus meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai kesehatan berbasis herbal, Fakultas Farmasi Universitas Indonesia (FFUI) berkolaborasi dengan Turkish Cooperation and Coordination Agency (TİKA) menyelenggarakan pelatihan pembuatan produk minuman dari bahan alam lokal di Desa Sasak Panjang, Kabupaten Bogor, pada Sabtu (12/7).
Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari program pengabdian masyarakat sebelumnya yang berfokus pada budidaya tanaman herbal di desa binaan tersebut. Kini, masyarakat diajak mengolah hasil budidaya menjadi produk minuman siap seduh yang sehat, alami, dan mudah dibuat. Pelatihan ini diharapkan tidak hanya meningkatkan keterampilan pengolahan herbal, tetapi juga membuka peluang ekonomi berbasis potensi lokal menuju desa mandiri yang tangguh.
Kegiatan dihadiri oleh Wakil Dekan Fakultas Farmasi UI Prof. Dr. apt. Fadlina Chany Saputri, M.Si., beserta jajaran dosen: Prof. Dr. apt. Berna Elya, M.Si., Prof. Dr. apt. Retnosari Andrajati, M.S., apt. Delly Ramadon, M.Farm., Ph.D., Dr. apt. Febrina Amelia Saputri, M.Farm., apt. Roshamur Cahyan Forestrania, M.Sc., Ph.D., apt. Ratika Rahmasari, M.Pharm.Sc., Ph.D., dan Dr. Dian Mayasari.
Peserta pelatihan meliputi warga desa, anggota PKK, dan kelompok tani yang terlibat aktif dalam sesi materi maupun praktik langsung.
Kepala Desa Sasak Panjang, Hj. Andy Umi, membuka kegiatan dengan apresiasi terhadap keberlanjutan program. Ia menyampaikan bahwa budidaya tanaman herbal seperti rosela dan sereh telah memberi dampak nyata, bahkan mengantarkan desa diundang ke ajang Bogor Fest.
“Ilmu yang dibawa oleh tim dosen sangat dinanti oleh masyarakat. Ini bukan hanya soal ketahanan pangan, tetapi juga transfer pengetahuan yang nyata manfaatnya. Harapannya kerja sama terus berkesinambungan dan berkembang,” ujar Hj. Andy Umi.
Sambutan kedua disampaikan oleh Prof. Dr. apt. Fadlina Chany Saputri, M.Si., selaku Wakil Dekan I FFUI. Beliau mengapresiasi kerja sama dengan desa, kelompok tani, PKK, dan Human Initiative, serta menekankan keberlanjutan kegiatan.
“Kolaborasi ini sudah berjalan sejak lama dan terus berkembang. Dari penanaman, pengolahan, hingga pelatihan seperti hari ini, semuanya berdasarkan pendekatan ilmiah dan kebutuhan masyarakat. Semua yang kami lakukan berasal dari masyarakat, dan kami hadir untuk mendukung,” ungkap Prof. Fadlina.
Acara dilanjutkan dengan serah terima alat produksi secara simbolis dari FFUI kepada Desa Sasak Panjang.
Sesi utama dipandu oleh apt. Roshamur Cahyan Forestrania, M.Sc., Ph.D., dosen FFUI sekaligus ketua kegiatan. Peserta mempelajari tahapan pembuatan minuman herbal serbuk siap seduh berbahan jahe, lemon, dan sereh, mulai dari pemilihan bahan, pembakaran jahe untuk mengurangi rasa pahit, pelumatan sereh dan jahe, perebusan, pengeringan, hingga penyimpanan agar awet hingga 6–12 bulan.
“Hasil produk ini tidak hanya sehat, tapi juga bisa disimpan jangka panjang dan praktis diseduh kapan saja. Teknik dasarnya juga bisa diterapkan untuk tanaman herbal lainnya,” jelas apt. Roshamur.
Pelatihan dilakukan secara interaktif dengan praktik langsung sehingga peserta memahami langkah demi langkah secara nyata.
Antusiasme peserta terlihat tinggi. Ibu Kasirah, anggota PKK, mengungkapkan, “Pelatihan ini sangat bermanfaat. Harapannya jangan bosan berbagi ilmu kepada kami, dan semoga ada bantuan lainnya ke depan. Semangat menuju sukses!”
Ibu Iis, Ketua PKK, menambahkan, “Banyak ilmu yang kami dapatkan dan bisa diaplikasikan langsung.”
Sementara Ibu Iin Nurhayani warga desa menyampaikan, “Tanpa ilmu, kami tidak bisa mengolah bahan lokal melimpah di sini. Alhamdulillah sekarang kami dibimbing dan bisa mempraktikkannya di rumah.”
Pelatihan ini menjadi langkah konkret dalam membangun kesadaran dan keterampilan masyarakat untuk mengembangkan potensi sumber daya alam lokal secara mandiri. Tim pengabdian masyarakat FFUI berkomitmen melanjutkan program serupa dengan semangat kolaborasi, pendekatan ilmiah, dan pemberdayaan berkelanjutan, demi terwujudnya Desa Sasak Panjang sebagai desa mandiri yang tangguh.

