Fakultas Farmasi

Mahasiswa Farmasi UI Raih Prestasi Gemilang di Ajang Asia Pacific Pharmaceutical Symposium (APPS) 2025 di Malaysia

Depok, 15 Juli 2025 – Mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Indonesia (FFUI) kembali menorehkan prestasi membanggakan dalam kancah internasional. Dalam ajang Asia Pacific Pharmaceutical Symposium (APPS) 2025 yang diselenggarakan di Kuala Lumpur, Malaysia pada 2–9 Juli 2025, delegasi FFUI berhasil menyabet sejumlah penghargaan bergengsi pada berbagai cabang kompetisi, menandai pencapaian luar biasa di bidang inovasi farmasi, keilmuan, hingga advokasi dan kolaborasi organisasi.

Asia Pacific Pharmaceutical Symposium (APPS) merupakan forum tahunan terbesar bagi mahasiswa farmasi di kawasan Asia Pasifik, diselenggarakan oleh International Pharmaceutical Students’ Federation Asia Pacific Regional Office (IPSF APRO). Kegiatan ini mempertemukan ribuan mahasiswa farmasi dari berbagai negara untuk berbagi pengetahuan, berdiskusi tentang isu kesehatan global, mengikuti berbagai workshop dan simposium ilmiah, serta berpartisipasi dalam kompetisi profesional yang dirancang untuk mengasah keterampilan kefarmasian, inovasi, dan kepemimpinan.

Salah satu raihan paling mencolok datang dari tim Pharmapitch Competition yang mengusung tema Patient-Centric Innovation. Tim gabungan dari FFUI dan Universitas Gadjah Mada yang terdiri atas An Nisaa Renanda Prananto, Kiranadinda Sakinah, dan dua rekan lainnya sukses meraih 1st Place melalui inovasi bertajuk Glek™: Innovating The First Plant-Based Swallowing Gel for Elderly Care in Indonesia. Produk ini menawarkan solusi baru bagi pasien lanjut usia yang mengalami kesulitan menelan obat.

Di tengah tantangan waktu yang terbatas karena bertepatan dengan masa Ujian Akhir Semester, tim ini tetap mampu menyusun ide, strategi pemasaran, hingga desain kemasan dengan maksimal, menjadikan mereka salah satu dari lima tim terbaik dari total 15 peserta se-Asia Pasifik yang berhasil lolos ke final.

“Tim kami fokus pada akar masalah dan inovasi formulasi. Kompetisi ini menantang, tapi pengalaman di FFUI, terutama dalam memahami sertifikasi halal dan bahan baku, sangat membantu,” ujar Kiranadinda.

An Nisaa menambahkan, “Kolaborasi lintas universitas dan negara menjadi tantangan sekaligus pelajaran berharga. Meski di tengah musim ujian, kami tetap berupaya memberikan yang terbaik.”

Prestasi lain datang dari Compounding Event, sebuah kompetisi praktikum kefarmasian tingkat Asia Pasifik yang diikuti oleh 36 tim dari berbagai negara. Lima tim dari FFUI berhasil masuk final dan dua di antaranya meraih Juara Pertama (Winner) dengan anggota tim terdiri dari Abendanon Dooradi dan Ellen Ashiana Djojo, serta 2nd Runner-Up dengan anggota tim terdiri dari Tim Kelly Ellyana Abriale dan Arief Irham.

Kompetisi ini menuntut peserta untuk mampu meracik sediaan farmasi sesuai kasus klinis secara akurat dan efisien. Abendanon dan Ellen menyampaikan bahwa pemahaman teori dari mata kuliah Farmasetika serta bimbingan dari dosen, Dr. apt. Raditya Iswandana, M.Farm., CertDA, menjadi kunci keberhasilan mereka.

“Kami melakukan simulasi studi kasus, dilatih langsung oleh dosen, dan belajar dari pengalaman praktikum sebelumnya,” ungkap Ellen.

Sementara itu, Kelly Ellyana menyampaikan tantangan yang dirasakan saat menghadapi mahasiswa dari berbagai jenjang pendidikan dan negara.

“Kami sempat merasa terintimidasi, tetapi materi dari semester awal FFUI memberi kami kepercayaan diri untuk tampil di final,” tuturnya.

Prestasi membanggakan lainnya diraih oleh Raihana Ghibtha Putri, mahasiswa Fakultas Farmasi UI sebagai perwakilan Ikatan Senat Mahasiswa Farmasi Seluruh Indonesia (ISMAFARSI), yang meraih Juara 1 dalam Poster Competition. Poster yang diangkat berjudul “Biochar: Turning Agricultural Waste into a Weapon Against Antibiotic Pollution”, yang mengangkat isu pencemaran antibiotik dalam lingkungan serta potensi biochar sebagai solusi inovatif berbasis limbah pertanian. Raihana berhasil mencuri perhatian dewan juri dengan penyampaian visual yang kuat, ilmiah, dan relevan dengan isu kesehatan lingkungan global.

Tak ketinggalan, tim FFUI juga menunjukkan keunggulannya dalam Vlog Competition. Tim yang terdiri dari Ghaida Nur Fikriyah, Jihan Az Zahra Mochtar, Nabila Taluakova, dan Rifqah Fadya Taslim meraih 1st Runner-Up berkat vlog edukatif bertema Travel-Friendly OTC Product. Konten mereka dinilai menarik, edukatif, serta relevan dengan kebutuhan masyarakat, dengan pengemasan yang kreatif dan informatif.

Prestasi demi prestasi ini melengkapi pencapaian organisasi kemahasiswaan FFUI di kancah internasional. BEM Fakultas Farmasi UI meraih penghargaan sebagai 3rd Best Member Organisation di IPSF APRO. BEM FFUI juga menyabet penghargaan Best Collaboration Project melalui program Deaf Awareness Week, sebuah kampanye inklusif bekerja sama dengan Komunitas Salam Tuli UNJ yang bertujuan meningkatkan kesadaran dan aksesibilitas bagi teman tuli/tuna rungu di Indonesia.

“Kami sangat bangga atas prestasi yang diraih mahasiswa dan organisasi kemahasiswaan FFUI. Ini membuktikan bahwa mahasiswa FFUI tidak hanya unggul secara akademik, namun juga adaptif, kolaboratif, dan memiliki kepedulian tinggi terhadap masyarakat,” ujar Prof. Dr. apt. Arry Yanuar, M.Si., Dekan Fakultas Farmasi UI.

Menurutnya, prestasi ini menunjukkan bahwa pendidikan di FFUI tidak hanya menghasilkan lulusan yang cakap dalam keilmuan, tetapi juga siap bersaing di panggung global dan memberikan dampak nyata bagi masyarakat.

Ajang APPS 2025 menjadi bukti nyata bahwa mahasiswa Fakultas Farmasi UI siap menjadi agen perubahan dalam industri farmasi yang berkelanjutan, berinovasi, dan berorientasi pada kebutuhan pasien.

 

Scroll to Top