Fakultas Farmasi

BEM FF UI 2025 Gelar Diskusi Publik Bahas Ancaman Global Resistensi Antimikroba

Diskusi Publik BEM Fakultas Farmasi Universitas Indonesia (FF UI) 2025 sukses diselenggarakan pada Jumat, 31 Oktober 2025, dengan mengangkat isu penting tentang resistensi antimikroba (antimicrobial resistance/AMR). Kegiatan ini dilaksanakan secara hybrid, yaitu secara luring di Ruang Balai Sidang Universitas Indonesia, Depok, dan daring melalui siaran langsung di kanal YouTube serta Zoom Meeting BEM FF UI. Tema resistensi antimikroba diangkat sebagai bentuk kepedulian mahasiswa farmasi terhadap salah satu ancaman terbesar bagi kesehatan global, yang hingga kini masih kurang disadari oleh masyarakat luas.

Acara diawali dengan sesi registrasi peserta, dilanjutkan dengan pembukaan oleh Master of Ceremony (MC), serta sambutan dari Ketua Pelaksana Diskusi Publik Kastrat FF UI 2025, Ketua Umum BEM FF UI 2025, dan Manajer Pendidikan, Kemahasiswaan, dan Pusat Administrasi FF UI. Dalam sambutannya, seluruh perwakilan menekankan pentingnya peran mahasiswa farmasi dalam meningkatkan kesadaran publik terhadap bahaya resistensi antimikroba serta pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam penanggulangannya.

Kegiatan berlanjut dengan sesi talkshow utama berdurasi 120 menit yang menghadirkan empat narasumber utama dari berbagai bidang profesi kesehatan dan regulasi farmasi. Sesi ini turut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, antara lain Prof. Dr. apt. Fadlina Chany Saputri, M.Si. selaku Wakil Dekan I Fakultas Farmasi UI; Dra. Mayagustina Andarini, Apt., M.Sc. selaku PFM Ahli Utama Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM); Dr. Agusdini Banun Saptaningsih, Apt., MARS. selaku Direktur Pengelolaan dan Pelayanan Kefarmasian; Dr. drh. I Ketut Wirata, M.Si. selaku Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner, Ditjen PKH; serta Apt. Noffendri, S.Si. selaku Ketua Ikatan Apoteker Indonesia (IAI). Hadir pula akademisi dan dosen dari Fakultas Farmasi UI, yaitu Prof. Dr. Apt. Herman Suryadi, M.S.; apt. Ratika Rachmasari, M.Pharm., Ph.D.; apt. Meidi Utami Putri, M.Sc., Ph.D.; dan Dr. apt. Sutriyo, M.Si.

Diskusi berjalan dinamis dan interaktif, membahas berbagai aspek yang terkait dengan resistensi antimikroba, mulai dari kebijakan pengendalian, peran tenaga kesehatan, hingga urgensi edukasi masyarakat dalam penggunaan antibiotik secara bijak. Sesi tanya jawab yang melibatkan peserta, baik secara luring maupun daring, memperlihatkan antusiasme tinggi dari kalangan mahasiswa dan masyarakat yang hadir. Moderator kemudian membacakan kesimpulan dari hasil diskusi yang menekankan perlunya sinergi antara dunia akademik, pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat dalam mencegah krisis kesehatan akibat resistensi antimikroba.

Sebagai bentuk apresiasi, panitia menyerahkan plakat dan sertifikat kepada para narasumber dan moderator. Selain itu, dilakukan pula penyerahan simbolis buku “AMR” oleh Satgas AMR sebagai bentuk komitmen bersama terhadap upaya peningkatan kesadaran dan penanggulangan resistensi antimikroba di Indonesia. Acara kemudian resmi ditutup oleh MC dengan harapan agar kegiatan ini menjadi momentum awal untuk memperluas pemahaman dan kolaborasi dalam menghadapi isu AMR secara berkelanjutan.

Diskusi Publik BEM FF UI 2025 menjadi bukti nyata kontribusi mahasiswa dalam mengangkat isu strategis kesehatan masyarakat global. Melalui kegiatan ini, Fakultas Farmasi UI terus berkomitmen untuk berperan aktif dalam membentuk generasi muda farmasi yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga peka terhadap tantangan kesehatan dunia serta mampu menjadi agen perubahan menuju sistem kesehatan yang lebih tangguh dan berkelanjutan.

Scroll to Top