Depok, 16–17 Oktober 2025 — Fakultas Farmasi Universitas Indonesia (FFUI) bersama Sekolah Farmasi Institut Teknologi Bandung (ITB) sukses menjadi tuan rumah penyelenggaraan The 8th International Conference on Computation for Science and Technology (ICCST 2025) yang berlangsung di Gedung Sabha Widya, Wisma Makara Universitas Indonesia, Depok. Konferensi ini mempertemukan para akademisi, peneliti, dan profesional dari berbagai negara untuk berdiskusi dan berbagi hasil riset terkini terkait penerapan metode komputasi dalam berbagai bidang sains, rekayasa, dan kesehatan.
Hadir dalam acara pembukaan sejumlah pimpinan Universitas Indonesia dan Fakultas Farmasi UI, antara lain Prof. Dr. Hamdi Muluk, M.Si., Psikolog (Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi UI), Prof. Dr. apt. Arry Yanuar, M.Si. (Dekan Fakultas Farmasi UI), dan Prof. Dr. apt. Fadlina Chany Saputri, M.Si. (Wakil Dekan I Fakultas Farmasi UI), serta para dosen dari Kelompok Bidang Ilmu (KBI) Kimia Farmasi FFUI yang turut berperan aktif dalam kegiatan ini.
ICCST 2025 merupakan konferensi internasional yang berfokus pada pengembangan dan penerapan metode komputasi lintas disiplin ilmu pengetahuan dan rekayasa, termasuk dalam bidang ilmu kesehatan dan kefarmasian. Topik yang diangkat meliputi computer-aided drug design, sistem penghantaran obat berbasis komputasi, otomatisasi laboratorium, data science dalam farmasi dan kesehatan, serta berbagai riset berbasis kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI).
Konferensi ini menjadi wadah strategis untuk memperkuat kolaborasi riset dan berbagi praktik terbaik antara universitas, lembaga penelitian, dan industri. ICCST telah diselenggarakan secara berkelanjutan di berbagai negara kawasan Asia-Pasifik sejak tahun 2010, dan tahun 2025 menandai momentum penting bagi Indonesia untuk berperan aktif dalam memperkuat riset multidisipliner berbasis teknologi komputasi.
Tahun ini, ICCST mengusung tema “Artificial Intelligence and Health Research: Connection, Impact, and Advancement”, yang menyoroti keterhubungan antara inovasi AI dan kemajuan riset kesehatan. Konferensi ini menjadi ajang penting untuk mengeksplorasi bagaimana kecerdasan buatan dapat mendorong efisiensi, akurasi, dan percepatan pengembangan obat serta pelayanan kesehatan masa depan.
Dalam sambutannya, Prof. Dr. Hamdi Muluk, M.Si., Psikolog, menyampaikan bahwa penyelenggaraan ICCST 2025 memiliki makna strategis bagi Universitas Indonesia sebagai universitas riset kelas dunia. “International Conference on Computation for Science and Technology (ICCST) memiliki makna yang penting. Dengan mempertemukan akademisi, peneliti, dan praktisi dari seluruh dunia, ICCST secara langsung mendukung visi Universitas Indonesia sebagai pusat keunggulan global. Konferensi ini juga menjadi wadah penting untuk memperkuat riset dan kolaborasi di bidang artificial intelligence, memastikan bahwa komunitas akademik UI terus memberikan kontribusi yang bermakna, baik di tingkat nasional maupun internasional,” ujar Prof. Hamdi Muluk.
ICCST 2025 diikuti oleh 80 peserta, termasuk panitia penyelenggara. Program konferensi ini menampilkan 1 keynote speaker, 7 plenary speakers, 6 invited speakers, 14 peserta oral presentation, dan 20 peserta poster presentation, serta didukung oleh tiga sponsor utama yang turut berkontribusi dalam mendukung keberhasilan kegiatan ini.
Konferensi tahun ini menjadi momentum penting bagi sivitas akademika untuk memperluas jejaring kolaborasi riset internasional dan memperkuat kontribusi ilmiah Indonesia dalam bidang sains komputasi dan kesehatan. Para peserta menunjukkan antusiasme tinggi dalam berbagi hasil penelitian, mendiskusikan tren terbaru dalam teknologi berbasis AI, serta mengembangkan peluang kolaborasi lintas disiplin.
Dekan Fakultas Farmasi UI, Prof. Dr. apt. Arry Yanuar, M.Si., menyampaikan apresiasi terhadap kerja sama lintas institusi yang melandasi keberhasilan penyelenggaraan ICCST 2025. “Konferensi ini memperlihatkan bagaimana kolaborasi antarperguruan tinggi dan peneliti dari berbagai negara dapat menghasilkan pertukaran ilmu yang produktif. Bidang farmasi dan kesehatan kini berkembang pesat berkat dukungan teknologi komputasi dan kecerdasan buatan. Melalui forum ini, kita berharap muncul terobosan baru yang bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat,” ungkap Prof. Arry Yanuar.
Penyelenggaraan ICCST 2025 menjadi bukti nyata komitmen Universitas Indonesia dalam mendukung kemajuan riset interdisipliner di era digital. Dengan menggabungkan kecerdasan buatan dan ilmu kesehatan, konferensi ini tidak hanya memperkuat posisi Indonesia dalam peta riset global, tetapi juga membuka peluang kolaborasi strategis menuju masa depan sains yang lebih inovatif, integratif, dan berkelanjutan.