Fakultas Farmasi

Fakultas Farmasi UI Tampilkan Produk Inovasi Pengabdian Masyarakat dalam Festival Pengmas UI 2025

Depok, 3 Oktober 2025 – Fakultas Farmasi Universitas Indonesia (FFUI) turut berpartisipasi aktif dalam Festival Pengmas UI 2025 yang diselenggarakan oleh Direktorat Pengabdian Masyarakat dan Inovasi Sosial Universitas Indonesia pada 1–3 Oktober 2025 di Perpustakaan UI, Depok. Kegiatan tahunan ini mengusung tema “Semangat Pengabdian Aktif, Responsif, dan Kolaboratif untuk Indonesia” serta menjadi ajang apresiasi dan kolaborasi seluruh sivitas akademika UI dalam memperkuat peran tridarma perguruan tinggi, khususnya dalam bidang pengabdian kepada masyarakat.

Dalam festival ini, Fakultas Farmasi UI menampilkan berbagai produk inovasi hasil kegiatan pengabdian masyarakat, yang mencerminkan komitmen FFUI dalam menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi farmasi untuk menjawab kebutuhan nyata masyarakat. Produk-produk tersebut memperlihatkan integrasi antara hasil riset, proses pembelajaran, dan implementasi sosial yang berorientasi pada peningkatan kualitas hidup masyarakat, terutama dalam bidang kesehatan dan farmasi.

Salah satu inovasi yang menarik perhatian pengunjung adalah Jamu Kadeudeuh ti Lembur (Jahe) dan Jamu Koneng Ayu (Kunyit), hasil kegiatan Pengmas di wilayah Baduy. Program ini merupakan kolaborasi antara FFUI dan Turkish Cooperation and Coordination Agency (TİKA) yang dilaksanakan pada 27–28 September 2025 melalui kegiatan bertajuk “Development of Jamu Café in the Framework of Developing Tourism Villages to Improve the Health and Economy of the Baduy Tribe.” Melalui program ini, masyarakat Baduy didorong untuk mengembangkan potensi lokal berupa jamu tradisional sebagai sarana peningkatan kesehatan sekaligus penguatan ekonomi berbasis wisata desa. Kehadiran kedua produk jamu ini menjadi simbol sinergi antara ilmu pengetahuan, kearifan lokal, dan kolaborasi internasional untuk mendukung keberlanjutan budaya serta kesejahteraan masyarakat Baduy.

Selain itu, FFUI juga menampilkan Racik Badui, yaitu bumbu dapur khas Suku Baduy yang diracik dari bahan alami seperti kunyit, jahe, daun jeruk, dan cabai merah. Produk ini merupakan hasil kegiatan Pengmas yang sama dengan program pengembangan Jamu Café. Racik Badui tidak hanya memperkenalkan kekayaan kuliner tradisional, tetapi juga menghadirkan manfaat kesehatan alami serta menjadi upaya nyata dalam memperkuat ekonomi kreatif masyarakat Baduy melalui pelestarian warisan kuliner nusantara.

Tidak hanya berfokus pada masyarakat pedalaman, FFUI juga menunjukkan kontribusi di wilayah pesisir melalui dua program Pengmas di Pulau Panggang, Kepulauan Seribu, yang dipimpin oleh apt. Tri Wahyuni, M.Biomed., Ph.D. dan apt. Nisa Maria, M.Farm. Kegiatan ini meliputi “Skrining dan Edukasi Status Gizi Balita sebagai Bentuk Implementasi GASING (Gerakan Anti Stunting)” serta “Pengembangan Media Edukasi Penyakit Tuberkulosis dan Pengobatannya.” Kedua kegiatan ini bertujuan meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang gizi anak dan penyakit menular, sekaligus memberdayakan masyarakat lokal untuk menjaga kesehatan keluarga mereka. Program tersebut terlaksana berkat dukungan pendanaan Pengmas Fakultas tahun 2024 dan menjadi contoh nyata kontribusi FFUI dalam mendukung pencapaian target kesehatan nasional.

Selain itu, FFUI juga memamerkan hasil kegiatan Pengmas di Ketungau Hulu, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, yang diketuai oleh apt. Tri Wahyuni, M.Biomed., Ph.D. dengan judul “Kajian Teknis dan Rekomendasi Evaluasi Kawasan Transmigrasi Ketungau Hulu, Sintang, Kalimantan Barat.” Kegiatan ini berfokus pada analisis kondisi sosial, ekonomi, dan kesehatan masyarakat transmigran di wilayah perbatasan, serta memberikan rekomendasi teknis untuk pengembangan kawasan yang berkelanjutan. Program ini didukung oleh pendanaan dari Ekspedisi Patriot, yang memungkinkan tim FFUI turun langsung ke lapangan untuk berinteraksi dengan masyarakat dan menyusun rekomendasi berbasis data empiris.

Dekan Fakultas Farmasi UI, Prof. Dr. apt. Arry Yanuar, M.Si., menyampaikan apresiasinya terhadap semangat sivitas akademika FFUI yang terus konsisten dalam berkontribusi bagi masyarakat. “Partisipasi Fakultas Farmasi UI dalam Festival Pengmas UI 2025 mencerminkan semangat kami untuk tidak hanya unggul dalam penelitian dan pendidikan, tetapi juga hadir secara nyata di tengah masyarakat. Melalui kegiatan pengabdian, kami ingin memastikan bahwa ilmu yang dikembangkan di kampus benar-benar memberi dampak positif bagi kesehatan, kesejahteraan, dan kemandirian masyarakat,” ujarnya.

Partisipasi Fakultas Farmasi UI dalam Festival Pengmas UI 2025 menjadi bukti nyata peran perguruan tinggi dalam mengintegrasikan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Melalui karya inovatif dan kolaboratif, FFUI terus berkomitmen untuk memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan berkelanjutan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

Scroll to Top