Depok, 11 Oktober 2025 – Fakultas Farmasi Universitas Indonesia (FFUI) kembali menyelenggarakan kegiatan Guest Lecture secara daring pada Sabtu, 11 Oktober 2025, dengan menghadirkan narasumber ahli di bidang regulasi dan tata kelola mutu farmasi, Dra. apt. Togi J. Hutajulu, MHA.
Kegiatan ini mengangkat topik “Implementasi Efektif Penerapan Manajemen Risiko”, yang membahas secara mendalam konsep dan praktik penerapan manajemen risiko dalam industri farmasi modern. Kuliah ini diikuti oleh mahasiswa program profesi dan pascasarjana FFUI, serta tenaga pendidik yang tertarik pada penguatan sistem jaminan mutu dan keselamatan produk obat di Indonesia.
Dalam kuliahnya, Ibu Togi Hutajulu menekankan bahwa manajemen risiko merupakan fondasi penting dalam menjaga kualitas produk farmasi dan melindungi keselamatan pasien serta masyarakat. Ia menjelaskan bahwa proses manajemen risiko harus dilakukan secara sistematis, berbasis sains, dan terintegrasi di seluruh siklus hidup produk, mulai dari pengembangan, produksi, distribusi, hingga penggunaan oleh pasien.
Beliau juga menyoroti berbagai kategori risiko di industri farmasi, mencakup risiko strategis, operasional, keuangan, dan kepatuhan regulasi, serta pentingnya melakukan analisis risiko–manfaat (risk-benefit analysis) sebelum suatu produk memperoleh izin edar. Pendekatan ini, menurutnya, tidak hanya membantu dalam memenuhi regulasi tetapi juga memperkuat perlindungan konsumen.
Lebih lanjut, Togi menjelaskan strategi implementasi manajemen risiko farmasi (Pharmaceutical Risk Management) melalui penilaian risiko proaktif dan retrospektif. Ia menekankan perlunya transparansi dalam pengambilan keputusan, serta penerapan pendekatan berbasis ilmiah dan proporsional sesuai tingkat keparahan risiko.
Dalam penjelasannya, ia juga menegaskan pentingnya budaya organisasi yang mendukung pengelolaan risiko secara berkelanjutan, dengan melibatkan pimpinan, tim teknis, dan staf operasional secara kolaboratif. “Kepemimpinan yang kuat, alokasi sumber daya yang tepat, dan komunikasi risiko yang terbuka merupakan kunci keberhasilan sistem manajemen risiko yang efektif,” ujarnya.
Sesi berikutnya berfokus pada Quality Risk Management (QRM) yang merupakan bagian integral dari sistem mutu farmasi.
Ibu Togi menjelaskan bahwa QRM berperan penting dalam mengidentifikasi, menilai, dan mengendalikan risiko terhadap mutu produk, serta harus diintegrasikan dengan sistem mutu lainnya seperti Good Manufacturing Practices (GMP) dan Good Clinical Practices (GCP).
Beliau menambahkan bahwa praktik QRM telah diterapkan di industri farmasi global sejak tahun 2005 dan mulai diadaptasi secara luas di Indonesia sejak 2008. Untuk menjaga kualitas yang konsisten, Togi menekankan perlunya kualifikasi vendor, pemantauan berkelanjutan, dan audit sistematis dalam rantai pasok bahan baku dan eksipien.
Dalam pembahasan terakhir, Ibu Togi menyoroti pentingnya penilaian risiko yang bersifat holistik dan lintas fungsi, yang melibatkan kolaborasi antara unit produksi, jaminan mutu, riset, dan regulasi.
Beliau menguraikan tahapan utama manajemen risiko, mulai dari identifikasi bahaya, penilaian risiko, pengendalian, hingga mitigasi dan review berkala, yang harus dilakukan secara terencana dan terdokumentasi.
Ia juga menjelaskan pentingnya menunjuk pemimpin tim dan pemilik QRM (QRM owner) yang bertanggung jawab memastikan seluruh proses berjalan efektif dan hasilnya dapat dikomunikasikan kepada otoritas bila diperlukan. Pendekatan holistik ini, menurutnya, memungkinkan organisasi farmasi untuk mengambil keputusan yang tepat berdasarkan prioritas risiko dan dampaknya terhadap mutu produk dan keselamatan pasien.
Melalui penyelenggaraan guest lecture ini, Fakultas Farmasi UI menegaskan komitmennya dalam mendorong integrasi antara ilmu akademik, regulasi, dan praktik profesional di bidang farmasi. Dengan menghadirkan praktisi berpengalaman seperti Dra. apt. Togi J. Hutajulu, MHA., FFUI terus berupaya memperkaya kompetensi mahasiswa agar mampu berkontribusi dalam peningkatan mutu, keamanan, dan efektivitas produk farmasi di tingkat nasional maupun global.