Fakultas Farmasi

FFUI Perkuat Jejaring PKR Metabolomik Nasional Melalui Kunjungan Kolaborasi Riset di Manado

Fakultas Farmasi Universitas Indonesia (FFUI) melalui Tim Penelitian Kolaborasi Riset (PKR) Metabolomik Nasional melaksanakan rangkaian kunjungan dan koordinasi riset di Manado pada 2–5 November 2025. Kegiatan ini dipimpin oleh dua peneliti utama FFUI, yaitu Prof. Dr. apt. Abdul Mun’im, M.Si. dan Prof. Dr. apt. Fadlina Chany Saputri, M.Si., Dr. apt. Donna Maretta Ariestanti, dan apt. Meidi Utami Puteri, Ph.D. sebagai upaya memperkuat jaringan riset berbasis metabolomik dan pengembangan pemanfaatan bahan alam Indonesia secara lebih kolaboratif dan berkelanjutan.

Selama empat hari kegiatan, tim FFUI mengunjungi beberapa institusi pendidikan tinggi di Manado yang memiliki fokus dan potensi riset di bidang farmasi dan kesehatan. Institusi tersebut antara lain Poltekkes Kemenkes Manado, Universitas Prisma Manado, Universitas Muhammadiyah Manado, Fakultas Farmasi Universitas Sam Ratulangi (UNSRAT), Universitas Kristen Indonesia Tomohon (UKIT), dan Universitas Trinita Manado. Diskusi dengan masing-masing institusi berfokus pada pengembangan kapasitas penelitian, peluang pertukaran sumber daya akademik, serta rencana penyelenggaraan pelatihan dan kegiatan riset terpadu.

Kegiatan kolaboratif ini juga menyoroti potensi kekayaan biodiversitas lokal Sulawesi Utara yang memiliki keragaman sumber daya alam bernilai tinggi. Pendekatan metabolomik menjadi landasan penting dalam mengeksplorasi dan mengidentifikasi senyawa bioaktif dari tanaman dan organisme lokal untuk dikembangkan sebagai kandidat obat, fitofarmaka, atau inovasi terapeutik lainnya. Melalui kolaborasi lintas institusi, riset metabolomik dapat dilakukan secara lebih komprehensif dan terarah.

Prof. Dr. apt. Fadlina Chany Saputri, M.Si. menegaskan pentingnya keberlanjutan kerja sama riset ini dalam memperkuat ekosistem penelitian nasional. “Kami berharap kolaborasi ini tidak hanya berhenti pada kunjungan, tetapi berlanjut menjadi proyek riset bersama, publikasi terindeks internasional, serta kegiatan akademik yang saling memberdayakan. Riset akan lebih kuat ketika kita bergerak bersama,” ungkapnya. Ia menambahkan bahwa keterlibatan mahasiswa dan dosen dari berbagai institusi akan menciptakan ruang pertumbuhan akademik yang semakin inklusif.

Sementara itu, Prof. Dr. apt. Abdul Mun’im, M.Si. menyoroti besarnya peluang riset bahan alam di wilayah Manado. “Manado memiliki kekayaan biodiversitas yang luar biasa, yang sangat potensial untuk dikembangkan dalam penelitian berbasis metabolomik. Dengan pendekatan ilmiah yang tepat dan kolaborasi yang kuat, kita dapat menghasilkan kontribusi signifikan bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan kesehatan,” jelasnya. Menurutnya, kerja sama ini akan menjadi langkah strategis dalam memperkuat daya saing riset Indonesia di tingkat global.

Melalui kegiatan ini, FFUI kembali menegaskan perannya dalam membangun jejaring riset yang kokoh, inklusif, dan berdampak luas bagi masyarakat. Sinergi riset metabolomik yang terbangun diharapkan dapat memperkuat inovasi berbasis bahan alam Indonesia, meningkatkan kualitas publikasi ilmiah, serta membuka peluang baru dalam pengembangan ilmu farmasi dan kesehatan secara nasional.

Scroll to Top