Seminar Nasional oleh BEM FFUI : Minyak Sawit dalam Isu Gizi dan Kesehatan

Cari
Tutup kotak pencarian ini.

Seminar Nasional oleh BEM FFUI : Minyak Sawit dalam Isu Gizi dan Kesehatan

Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Indonesia (BEM FFUI) mengadakan Seminar Nasional dan Diskusi Sawit bersama pemateri Dr. Arif Havas Oegroseno, S.H., M.H. (Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik Federal Jerman), Dr. Tungkot Sipayung (Direktur Eksekutif PASPI), dan Dr. apt. Mahdi Jufri, M.Si (Dekan Fakultas Farmasi Universitas Indonesia). Seminar dilaksanakan secara daring pada Sabtu (20/3/2021) menggunakan aplikasi zoom dan dihadiri oleh 139 peserta umum.

Pembicara pertama yaitu Dr. Arif Havas Oegroseno, S.H., M.H., membahas mengenai pasar dan isu sawit yang berkembang di Jerman dan kawasan Uni Eropa. “Masalah sawit sebenarnya adalah masalah persaingan pasar bukan sustainalibility. Hal ini dibuktikan dengan tingginya jumlah ketersediaan minyak sawit di pasar namun tidak adanya kecenderungan permintaan yang tinggi”, ujar Dr. Arif. Hal tersebut disebabkan Uni Eropa memilih membuka pasar yang lebih luas bagi kedelai dengan membeli lebih banyak kedelai dari produsen utama, yaitu Amerika Serikat.

Disamping itu,  Dr. Tungkot Sipayung memaparkan isu gizi dan kesehatan dari produk minyak sawit. Berdasarkan pemaparan beliau dapat disimpulkan bahwa sawit memiliki banyak manfaat terhadap kesehatan lingkungan dan tubuh manusia, seperti perkebunan sawit banyak menyerap karbondioksida dari lingkungan, penggantian solar fossil dengan biodiesel sawit yang dapat mengurangi polusi, menjadi bahan baku produk sanitasi yang lebih ramah lingkungan, dan manfaat-manfaat lainnya.

Menanggapi isu kesehatan yang terkait dengan sawit, Dr. Tungkot Sipayung menyampaikan bahwa berbagai isu kesehatan yang terkait dengan sawit seperti tingginya kandungan kolesterol ternyata disanggah oleh banyak bukti empiris hasil penelitian. “Minyak sawit merupakan sumber vitamin A dan E yang juga mengandung berbagai jenis phytonutrient yang penting bagi tubuh, tentunya bila tidak dikonsumsi secara berlebihan”, ujar Dr. Tungkot.

Lebih lanjut, pemateri ketiga, yaitu Dr. apt. Mahdi Jufri, M.Si., melengkapi pembahasan dengan memaparkan potensi kandungan vitamin dan phytonutrient dalam minyak sawit yang bermanfaat bagi kesehatan. Dr. Mahdi memaparkan banyak kandungan yang bermanfaat dalam sawit, antara lain kandungan tocotrienol yang bermanfaat sebagai antioksidan dalam tubuh, fitosterol yang dapat menurunkan kolesterol dan meningkatkan fungsi otak, vitamin A yang lebih tinggi dibanding wortel dan sayur, kandungan vitamin E yang dapat mengurangi risiko kanker, jantung hingga diabetes, beta-karoten dan alfa-karoten yang dapat mengurangi potensi aterosklerosis, asam palmitat yang berpotensi menjadi surfaktan bagi paru-paru, serta tokoferol dan tokotrienol yang paling lengkap dibanding gandum, kadelai dan zaitun.

Di akhir sesi, Dr. Mahdi menyampaikan, “Berbagai inovasi seperti pembuatan makanan kaya vitamin A, dan mikroenkapsulasi juga nanoenkapsulasi untuk menghasil minuman instan yang kaya akan vitamin dari sawit memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan. Proses pengolahan yang sesuai adalah kunci utama pemanfaatan minyak sawit dalam memproduksi berbagai produk farmasi.”