Can Tho, Vietnam, 7 November 2025 — Fakultas Farmasi Universitas Indonesia (FFUI) menghadiri The 2025 ASEAN PharmNET Dean Summit yang diselenggarakan di Can Tho University of Medicine and Pharmacy, Vietnam. Forum ini mempertemukan para dekan dan pimpinan sekolah farmasi dari berbagai negara di Asia Tenggara untuk memperkuat jejaring akademik, berbagi praktik terbaik, serta menginisiasi kolaborasi strategis dalam pengembangan pendidikan, praktik, dan riset farmasi di kawasan ASEAN. Perwakilan sekolah farmasi terkemuka dari Amerika Serikat yang tergabung dalam US-ASEAN Pharmacy Consortium juga turut hadir sebagai mitra strategis.
FFUI diwakili oleh Dekan Fakultas Farmasi UI, Prof. Dr. apt. Arry Yanuar, M.Si., serta Manajer Pendidikan dan Kemahasiswaan FFUI, Dr. apt. Santi Purna Sari, M.Si. Kegiatan ini juga turut dihadiri oleh pimpinan organisasi dan institusi farmasi internasional, termasuk Ketua APTFI, Prof. Yandi Syukri, Ketua AASP, Prof. Daryono Hadi Tjahjono, serta para Dekan Perguruan Tinggi Farmasi dari Indonesia, Vietnam, Thailand, Malaysia, Filipina, Myanmar, Kamboja, dan Brunei Darussalam. Selain itu, beberapa akademisi internasional menjadi pembicara utama, di antaranya Paul Gallagher (National University of Singapore), Yaowared Chulikhit (Khon Kaen University), Mohd Makmor Bakry (Universiti Kebangsaan Malaysia), Surakit Nathisuwan (Mahidol University), Michael Katz (University of Arizona), Melody Ryan (University of Kentucky), dan Alan Lau (University of Illinois Chicago).
Dalam rangkaian kegiatan ini, terdapat empat agenda utama yaitu berbagi praktik terbaik dalam manajemen institusi farmasi, penyusunan rencana strategis US-ASEAN Pharmacy Consortium, perencanaan ASEAN PharmNET Scientific Conference 2026, dan pelaksanaan sesi networking untuk memperkuat kemitraan kelembagaan. Forum ini menjadi ruang pertukaran pengetahuan yang konstruktif, terutama dalam menghadapi tantangan pendidikan farmasi di era transformasi layanan kesehatan global.
Pada sesi paparan Professional Service and Industry Engagement yang disampaikan oleh Surakit Nathisuwan (Mahidol University, Thailand), Prof. Arry turut berperan sebagai pembahas dengan memberikan perspektif Indonesia terkait optimalisasi kolaborasi akademik dan kemitraan industri dalam peningkatan mutu pendidikan dan layanan kefarmasian. Sementara itu, pada sesi Design and Execution of Interprofessional Education oleh Melody Ryan (University of Kentucky), perwakilan FFUI turut berdiskusi mengenai penerapan pembelajaran kolaboratif lintas profesi dalam konteks pendidikan farmasi di Indonesia.
Menanggapi penyelenggaraan forum ini, Prof. Arry menyampaikan bahwa penguatan jejaring farmasi regional merupakan langkah penting dalam memantapkan kontribusi akademik Indonesia di tingkat ASEAN. “Kualitas pendidikan dan riset farmasi tidak dapat tumbuh secara terpisah. Melalui forum ini, kita memperkuat posisi Indonesia dalam kolaborasi regional dan membuka ruang yang lebih luas bagi mahasiswa dan dosen untuk terlibat dalam kerja sama ilmiah yang berkelanjutan. Kolaborasi yang solid akan membantu menciptakan layanan kefarmasian yang lebih responsif dan berdaya saing global,” ujarnya.
Kegiatan ditutup dengan pemaparan mengenai ASEAN PharmNET Capacity Building Funds, yang membuka peluang pengembangan program kolaborasi pelatihan, mobilitas akademik, dan penguatan kompetensi riset di antara negara anggota. Melalui kehadiran dalam ASEAN PharmNET Dean Summit, FFUI menegaskan komitmennya dalam memperluas jaringan akademik internasional, meningkatkan kualitas pendidikan farmasi, dan mendorong kontribusi Indonesia dalam pembangunan kesehatan kawasan Asia Tenggara.