Depok, 23 Mei 2025 – Fakultas Farmasi Universitas Indonesia (FFUI) menggelar kegiatan Sosialisasi Zona Integritas (ZI) sebagai langkah strategis dalam membangun budaya birokrasi yang bersih, akuntabel, dan berorientasi pada pelayanan publik berkualitas. Acara ini berlangsung pada Jumat, 23 Mei 2025, dan dihadiri oleh Wakil Dekan Bidang Pendidikan, Penelitian, dan Kemahasiswaan FFUI, narasumber dari Universitas Indonesia, serta tim pengungkit dari enam area pembangunan ZI.
Dalam sambutannya, Prof. Dr. apt. Fadlina Chany Saputri, M.Si., menyampaikan bahwa Fakultas Farmasi UI telah secara resmi membentuk Tim Zona Integritas sejak 7 Juli 2022, yang dituangkan dalam Surat Keputusan Dekan. FFUI juga telah mencanangkan Zona Integritas pada momen Dies Natalis ke-59 tahun 2024, dengan semangat mewujudkan integritas yang semakin kuat dan menyeluruh di seluruh lini fakultas.
“Kami ingin agar semangat Zona Integritas ini benar-benar tertanam di setiap aktivitas akademik dan administratif. Penting bagi kita semua untuk memahami secara utuh apa yang perlu dilakukan agar nilai-nilai integritas dapat diimplementasikan secara nyata,” ujar Prof. Fadlina.
Sesi utama kegiatan diisi oleh Dr. Filia, S.Si., M.Si., Kepala Subdirektorat Manajemen Risiko, Transformasi Budaya, dan Tata Kelola UI. Dalam pemaparannya, Dr. Filia menjelaskan bahwa pedoman pengisian Lembar Kerja Evaluasi Zona Integritas merujuk pada PermenpanRB No. 90 Tahun 2021, yang menekankan urgensi setiap unit kerja, termasuk fakultas, untuk meraih predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM).
“Zona Integritas bukan hanya soal memenuhi dokumen, tapi bagaimana kita menanamkan budaya kerja yang positif dan membangun sistem yang berkelanjutan. Dari manajemen perubahan hingga pelayanan publik, semua harus terintegrasi,” jelas Dr. Filia.
Enam komponen pengungkit yang dibahas mencakup Manajemen Perubahan, Penataan Tata Laksana, Penataan Sistem Manajemen SDM, Penguatan Akuntabilitas, Penguatan Pengawasan, dan Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik. Setiap komponen diuraikan secara mendalam, mulai dari kebutuhan akan pembentukan tim dan pembuatan pedoman kerja, hingga kebutuhan media publikasi serta laporan monitoring berkala.
Dalam sesi tanya jawab, berbagai isu strategis dibahas, seperti kebutuhan akan bukti dukung yang akurat, penyesuaian personil tim pengungkit, serta sinkronisasi data kinerja dengan data rektorat. Beberapa peserta juga menyoroti pentingnya pelatihan untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dalam mendukung akuntabilitas dan pengawasan internal.
Acara ini ditutup dengan arahan agar setiap tim area pengungkit segera menyusun timeline kerja dan mengoptimalkan penggunaan media digital, seperti folder Google Drive fakultas untuk pengumpulan bukti dukung. Dalam suasana yang penuh kolaborasi, para peserta berkomitmen untuk terus menyempurnakan proses integritas institusional demi terwujudnya FFUI yang lebih profesional dan terpercaya.