Studi Kecepatan Asetilasi pada Etnis Melanesia dari Papua dan Pengaruh Jus Buah Nanas (Ananas comosus) sebagai Hepatoprotektor terhadap Asetilasi Isoniazid

Search
Close this search box.

Studi Kecepatan Asetilasi pada Etnis Melanesia dari Papua dan Pengaruh Jus Buah Nanas (Ananas comosus) sebagai Hepatoprotektor terhadap Asetilasi Isoniazid

Isoniazis (INH) adalah salah satu obat antituberkulosis yang paling penting dan mengalami hidrolisis di hati melalui reaksi enzimatik dengan CYP2EI, menghasilkan pembentukan senyawa hepatotoksik. Buah nanas (Ananas comosus) dapat menghambat aktivitas sitokrom 2EI (CYP2EI). Jalur utama metabolisme INH adalah dengan asetilasi untuk membentuk asetil isoniazid (AcINH)

Berkaitan dengan hal itu, Doktor farmasi UI (Novi Yantih) Melakukan penelitian yang berjudul “Studi Kecepatan Asetilasi pada Etnis Melanesia dari Papua dan Pengaruh Just Buah Nanas (Ananas comosus) sebagai Hepatoprotektor terhadap Asetilasi Isoniazid” . Doktor yang pernah mendapatkan penghargaan sebagai presenter hasil peneilitian terbaik, pada kegiatan seminar hasil penelitian Hibah Kemenristek Dikti di Bandung tahun 2015, Kini beliau melakukan analisis yang bertujuan untuk memperoleh bukti ilmiah dari pemberian jus buah nanas yang dapat meminimalkan efek hepatotoksis dari obah INH tanpa mempengaruhi efektivitas terapi berdasarkan metabolisme INH melalui jalur asetilaasi oleh NAT-2.

Berdasarkan analisis statistik Wilcoxon test for two related samples, Jus buah nanas matang diketahui memengaruhi kecepatan asetilasi  INH dengan tingkat kepercayaan 95%. Jus buah nanas diharapkan tidak memengaruhi kinetika asetilasi INH berdasarkan rasio kadar AcINH dan INH dalam plasma manusia, sehingga jus buah nanas dapat meminimalkan efek hepatotosik pada pasien yang diobati dengan INH tanpa memengaruhi efektivitas terapi obat. Penelitian ini mengambil subjek yang berasal dari Provinsi Papua (55%) dan Papua Barat (45%). Sebanyak 41 dari 102 subjek secara sukarela terlibat pada studi pengaruh jus buah nanas pada asetilasi INH. Hasil penelitian menunjukkan 70,59% subjek adalah asetilasi lambat.

Dalam penelitian ini, menggunakan Tikus jantan galur Sprague Dawley sebagai hewan coba, walaupun struktur gen enzim NAT-2 pada tikus berbeda dengan manusia, namun secara fungsi dan respon enzimnya mirip (Yue,2004). Selain memperhatikan variasi jumlah dan waktu pemberian jus buah nanas, penelitian ini juga membandingkan hasil berdasarkan kematangan buah nanas.

Penelitian ini mengembangkan metode KCKT fase balik-pasangan ion dengan teknik elusi isokratik yang lebih sederhana dari teknik elusi gradien. Metode KCKT fase balik dapat mempersingkat waktu analisis bagi senyawa polar.INH maupun AcINH bersifat polar, sehingga diharapkan diperoleh metode KCKT yang efektif dan efisien.